Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faishal Zaini mengatakan, hampir setiap minggu kantor PBNU didatangi oleh orang non-Muslim untuk masuk Islam.
Hal itu disampaikannya ketika membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Sumatera Barat, Kamis (19/12/2019) di Padang.
"Kami di PBNU selalu didatangi orang untuk belajar kalimat syahadat dan menuntun mereka masuk Islam. Artinya, NU itu sibuk mengislamkan orang kafir, yang sebelah malah sibuk mengkafirkan kami, orang NU," ungkapnya.
NU, kata Helmy Faishal, sudah diterima oleh banyak orang dengan ciri khasnya. Bahkan saat ini, NU tidak hanya berkembang di Indonesia, dari Sabang sampai Papua, tetapi juga di 36 negara di dunia.
Helmy berharap, NU di Sumatera Barat dapat berkembang dengan baik. Untuk itu, pengurus PWNU yang terpilih nantinya harus betul-betul bekerja membesarkan NU di Ranah Minang.
Mengenai Islam Nusantara yang sering diperbincangkan, Helmy menjelaskan maksud Islam Nusantara yang diperjuangkan oleh para ulama NU.
"Islam Nusantara adalah Islam dalam beragama, Nusantara dalam budaya. Islam Nusantara adalah nilai-nilai Islam yang melebur ke dalam budaya Nusantara yang diajarkan Wali Songo," jelasnya.
Islam Nusantara, kata Helmy, bukan ibadahnya ke Candi Borobudur, atau matinya pakai baju batik, tetapi Islam seperti yang diajarkan oleh Wali Songo.
Sementara itu, Ketua Carateker PWNU Sumatera Barat, KH Erman Suryaman menegaskan, falsafah 'Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah' di Ranah Minangkabau merupakan perwujudan dari Islam Nusantara itu sendiri.
"Kami berharap, NU dapat berkembang dengan baik di Sumatera Barat. Kalau sekarang kantor PWNU Sumbar masih ngontak, nantinya tidak lagi, sudah memiliki gedung mewah dan gedung dakwah," ungkapnya.
Hadir pada saat pembukaan Konferwil PWNU Sumbar tersebut, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Rektor UNP Ganefri, Ketua DPW PKB Sumbar Febby Datuk Bangso, para ulama sepuh NU Sumbar, PCNU se-Sumatera Barat, dan pejabat dari Kementerian Agama Sumatera Barat.
kontributor: Armaidi Tanjung
Editor: Syamsul Arifin