Nasional

Begini Cara Anstisipasi Hoaks Jelang Pemilu 2019

Ahad, 14 April 2019 | 12:15 WIB

Jakarta, NU Online
Bahaya hoaks tak diragukan dapat merusak berbagai sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Berbagai imbauan, tindakan dan peraturan diterbitkan dalam rangka mengantisipasi hoaks. Para pemimpin pemerintahan mulai level tertinggi Presiden, menkopolhukam, panglima TNI, Kapolri hingga level di bawahnya dipercaya memiliki kesadaran mengenai bahaya kabar bohong yang bertujuan menipu orang atau sekelompok orang ini. 

Dalam momen penting seperti beberapa hari menjelang Pemilu seperti saat ini, keberadaan kabar hoaks ini tentu akan sangat mengganggu. Karena tidak hanya bisa mengusk ketenangan Pemilu, namun juga dapat mengurangi kenikmatan pesta demokrasi.

Oleh karenanya, Ketua Umum Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, Dedy Permadi mengatakan, sudah semestinya semua elemen meningkatkan antisipasi atas kabar hoaks seperti itu. Ia memberi beberapa tip untuk mengantisipasi keberadaan wabah hoaks. Cara kerja antispasi ini menurut dia mirip dengan ‘imunisasi’ yang bisa diterapkan oleh masing-masing individu:

“Kita harus ”baper” ketika menerima informasi baik di medsos maupun pesan instan. Baper maksudnya ‘baca, pelajari, respon’. Jangan mudah mempercayai dan meneruskan informasi yang sumber dan kebenarannya diragukan,” kata Dedy pada NU Online, Ahad (14/4). 

Ia menjelaskan, setiap informasi yang diterima tidak boleh langsung dipercaya. Informasi tersebut harus dibaca dengan teliti, dipelajari aspek kebenarannya sebelum direspon atau tidak respon. Respon yang diberikan juga harus bijak dan beretika.

“Ketika mempelajari informasi dan menemukan keraguan, kita bisa melakukan cek fakta dengan memasukkan kata kunci atau berita terkait melalui sejumlah situs cek fakta yang terpercaya seperti stophoax.id, cekfakta.com, dan turnbackhoax.id,” kata dia. 

Selain itu, informasi mencurigakan bisa dicek melalui akun telegram Kominfo @chatbotantihoaks dan nomer aplikasi whatsapp Kalimasada Mafindo +6285574676701. “ Jika belum menemukan jawabannya, cari informasi secara mandiri dari sumber-sumber terpercaya seperti media arus utama dengan beberapa perbandingan pemberitaan,” kata dia.

Pada prinsipnya, lanjut dia, salah satu kunci menghidari hoaks adalah peningkatan literasi digital untuk seluruh masyarakat. Ini merupakan solusi jitu untuk penanganan konten negatif seperti hoaks dan konten negatif lain. 

“Dengan kecakapan literasi digital, pengguna internet tidak akan mudah terpengaruh hoaks ataupun konten negatif lainnya, dan justru mampu menjadi netizen yang positif dan produktif,” katanya. Ia menambahkan, bahwa materi-materi yang mendukung edukasi literasi digital sudah disediakan oleh organisasi yang dipimpinnya dan dapat diunduh secara gratis di literasidigital.id. Sedangkan informasi mengenai program-program literasi digital untuk masyarakat umum bisa didapatkan melalui siberkreasi.id(Ahmad Rozali) 


Terkait