Bersama BPKH, NU Care-LAZISNU Bantu Pembangunan Tempat Wudhu dan Toilet untuk Masjid As-Salafiyah Surabaya
Senin, 5 Februari 2024 | 16:30 WIB
Simbolis penyerahan bantuan pembangunan tempat wudhu dan toilet untuk Masjid As-Salafiyah Surabaya, Jawa Timur. (Foto: dok. LAZISNU)
Jakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU PBNU bersama Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI kembali bersinergi memberikan manfaat bagi masyarakat melalui Program Kemaslahatan dalam ruang lingkup program kesehatan dan program sarana-prasarana ibadah di Jawa Timur.
Setelah sebelumnya NU Care-LAZISNU dan BPKH menyerahkan bantuan ambulans bagi Klinik di MWCNU Panceng, Kabupaten Gresik, kali ini bantuan pembangunan tempat wudhu dan toilet disalurkan untuk Masjid As-Salafiyah Surabaya, pada Senin (22/1/2024) lalu.
Kedua bantuan tersebut merupakan realisasi Program Kemaslahatan Tahun Anggaran 2023. Bantuan itu sesuai dengan komitmen BPKH dalam menyalurkan nilai manfaat dari hasil Dana Abadi Umat (DAU) sebagaimana diatur dalam PP Nomor 5 Tahun 2018 Tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2014 terkait pengelolaan keuangan haji dan diatur juga PBPKH No 7 Tentang prioritas kegiatan kemaslahatan, yang salah satunya ialah peningkatan sarana prasarana kesehatan dan sosial keagamaan.
Adapun penyerahan bantuan tersebut dilaksanakan secara hibrid dan dihadiri oleh Sekertaris LAZISNU PBNU Moesafa, Kepala Divisi Registrasi dan Analisis Program Kemaslahatan BPKH RI Agung Sri Hendarsa, dan perwakilan dari kedua lembaga penerima bantuan. Turut hadir pula perwakilan dari lembaga dan Banom NU seperti Fatayat, IPNU, LKNU, GP Ansor, Muslimat Kabupaten Panceng, serta tokoh masyarakat setempat.
Sekertaris LAZISNU PBNU, Moesafa menyebut bantuan tersebut terlaksana melalui Program Kemaslahatan yang diinisiasi oleh BPKH dan dilaksanakan oleh NU Care-LAZISNU sebagai mitra.
“Terlaksananya dua program itu tidak lain karena adanya keterlibatan beberapa pihak yakni BPKH selaku pemilik program dan juga pemberi dana, dan NU Care-LAZISNU sebagai pelaksana dari Program Kemaslahatan, serta penerima Program,” jelas Moesafa dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).
Pihaknya pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPKH yang telah menjalin kemitraan dengan NU Care-LAZISNU dan memberikan manfaat untuk masyarakat.
“Mewakili penerima manfaat, saya mengucapkan terima kasih kepada BPKH yang telah memfasilitasi bantuan kepada masyarakat, khususnya atas bantuan pembangunan tempat wudhu dan toilet Masjid As-Salafiyah Surabaya, serta bantuan satu unit mobil ambulans untuk Klinik Mabarrot Panceng,” ucap Moesafa.
Sekretaris Takmir Masjid As-Salafiyah Surabaya Moch Yusuf berharap bantuan yang disalurkan dapat membawa keberkahan bagi BPKH, LAZISNU, dan jamaah Masjid As Salafiyah Surabaya.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPKH dan NU Care-LAZISNU atas bantuan berupa pembangunan tempat wudhu dan toilet bagi Masjid As-Salafiyah Surabaya. Dengan bantuan ini semoga membawa berkah baik kepada pemberi maupun kepada jamaah Masjid As-Salafiyah Surabaya,” ungkap Yusuf.
Senada, Ketua MWCNU Panceng Kiai Muhammad Halim juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPKH dan NU Care-LAZISNU atas bantuan unit ambulans untuk Klinik Mabarrot MWCNU Panceng.
“Kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BPKH dan NU Care-LAZISNU atas bantuan berupa satu unit mobil ambulans untuk Klinik Mabarrot, yang mana sudah mendapat akreditasi dengan nilai sempurna,” kata Kiai Halim.
Sementara itu, Kepala Divisi Registrasi dan Analisis BPKH, Agung Sri Hendarsa memaparkan bahwa terdapat tujuh asnaf atau ruang lingkup kegiatan Kemaslahatan yaitu Pelayanan Ibadah Haji, Pendidikan dan Dakwah, Kesehatan, Sosial Keagamaan, Pemberdayaan Ekonomi Ummat, dan Sarana-prasarana Ibadah serta Tanggap Bencana.
“Program yang kita resmikan termasuk ke dalam lingkup kesehatan, yakni pengadaan satu unit mobil ambulans untuk Klinik Mabarrot MWCNU Panceng. Adapun untuk pembangunan tempat wudhu dan toilet Masjid As Salafiyah Surabaya merupakan wujud komitmen kami dalam ruang lingkup sarana-prasarana ibadah,” papar Agung.
Ia mengungkapkan bahwa setiap tahun terdapat ribuan proposal permohonan bantuan yang diterima pihak BPKH untuk Program Kemaslahatan, dan pihaknya menyalurkan bantuan berdasarkan prioritas.
“Ada ribuan proposal yang terkirim ke BPKH setiap tahunnya. Akan tetapi karena dananya tidak sebanyak proposal yang diajukan, maka kami mengutamakan program prioritas. Semoga dua bantuan ini dapat dijaga dan diambil manfaatnya agar dapat menjadi amal jariyah bagi kita semua,” ucap Agung.