Jakarta, NU Online
Tahap pemulangan jamaah haji Indonesia telah dimulai sejak Jumat (21/6/2024), namun jumlah jamaah yang meninggal dunia di Tanah Suci dilaporkan terus bertambah.
Menurut data terbaru dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) RI, hingga hari ke-46 operasional haji 2024 M/ 1445 H, total 301 jamaah haji Indonesia telah meninggal dunia di lima wilayah Arab Saudi, termasuk Madinah, Jeddah, Makkah, Arafah, dan Mina.
Kasus kematian ini mayoritas melibatkan jamaah haji lanjut usia (lansia), dengan usia tertua yang meninggal mencapai 94 tahun, sementara yang termuda berusia 31 tahun.
Dalam laporan tersebut, hampir seluruhnya merupakan jamaah haji dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti), dengan mayoritas berasal dari kelompok jemaah haji reguler.
Daftar nama beserta data 301 jamaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci dapat diakses melalui laman resmi Siskohat Kemenag RI.
Pemulangan jamaah haji Indonesia akan berlangsung hingga 21 Juli 2024. Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat menjelaskan adanya skema pemulangan jamaah gelombang 1 di tahun ini.
"Tahun ini, tidak semua jamaah gelombang 1 dipulangkan melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah. Ada 49 kloter yang akan dipulangkan melalui Madinah, termasuk SOC 02 yang kita antar pagi ini," kata Arsad dikutip dari kemenag.go.id.
Adapun daftar 49 kloter jamaah haji gelombang I yang kembali dari Bandara AMAA, Madinah:
- SOC (Solo) kloter: 1, 2, 3, 5, 10, 11, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, dan 38
- BDJ (Banjarmasin) kloter: 1, 2, 4, dan 7
- UPG (Ujung Pandang) kloter: 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 13, dan 14
- KNO (Kualanamu) kloter: 2, 3, 4, 5, 7, 8, dan 9
- BPN (Balikpapan) kloter: 1
- PDG (Padang) kloter: 3, 5, 6, dan 8