BLA Jakarta Uji Naskah terkait Nilai Kebangsaan dan Bela Negara
Jumat, 25 September 2020 | 00:00 WIB
Kepala BLA Jakarta Nurudin Sulaiman (tengah) sedang berbicara dalam kegiatan validasi dan uji pedoman naskah nilai kebangsaan dan bela negara di Bekasi. (Foto: Dok. BLAJ)
Bekasi, NU Online
Balai Litbang Agama (BLA) Jakarta menguji pedoman naskah tentang nilai-nilai kebangsaan, penguatan karakter, dan bela negara. Kegiatan validasi dan uji penyusunan naskah tematik tentang tiga isu besar tersebut merupakan rangkaian kegiatan Pengembangan Bidang Lektur dan Khazanah Pendidikan Keagamaan.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha BLA Jakarta, Heri Susanto, saat menutup seminar sehari bertema validasi dan pengujian penyusunan pedoman naskah tematik nilai-nilai kebangsaan, penguatan karakter, dan bela negara di Bekasi, Kamis (24/9).
"Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan pedoman umum riset dan pengembangan lektur klasik keagamaan yang difokuskan pada manuskrip keagamaan dan nilai-nilai kebangsaan," ujarnya.
Ia berharap, pedoman naskah tematik tersebut dapat dijadikan sebagai pedoman umum para peneliti bidang Litbang Lektur Keagamaan dalam melakukan riset dan pengembangan manuskrip keagamaan khususnya terkait dengan nilai-nilai kebangsaan.
Reza Perwira selaku koordinator kegiatan ini menambahkan, manuskrip yang bernilai kebangsaan yang dimaksud adalah manuskrip keagamaan (naskah-naskah kuno) yang secara tekstual maupun kontekstual berkaitan dengan nilai-nilai patriotisme, bela negara, cinta Tanah Air, kepemimpinan, soliditas kebangsaan antar sesama, moderasi beragama dan sebagainya.
Menurut pria yang juga peneliti BLA Jakarta ini, kegiatan tersebut bertujuan untuk memvalidasi dan menguji sistematika pedoman naskah tematik nilai-nilai kebangsaaan, penguatan karakter dan bela negara berupa ‘Pedoman Umum Riset dan Pengembangan Lektur Klasik Keagamaan: Manuskrip Keagamaan dan Nilai-Nilai Kebangsaan’.
“Kami berharap, kegiatan ini menghasilkan sistematika panduan riset dan pengembangan lektur klasik keagamaan terkait manuskrip keagamaan yang bernuansa kebangsaan,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala BLA Jakarta Nurudin Sulaiman dalam arahannya mengatakan, melalui kegiatan tersebut pihaknya ingin menghadirkan pedoman atau naskah tematik terkait dengan nilai-nilai kebangsaan dan aspek penguatan karakter bela negara. Utamanya yang terkandung dalam manuskrip keagamaan.
“Poin utamanya, manuskrip membedah pada aspek nilai-nilai kebangsaan. Saya kira ini sangat aktual. Nah, bagian yang aktual ini menurut saya penting untuk direspons. Salah satu aspek yang bisa kita lakukan yaitu melalui proses pengkajian terhadap manuskrip itu sendiri,” tegasnya.
Pria asal Banyuwangi ini menegaskan, manuskrip keagamaan menjadi salah satu sumber pengetahuan untuk menegaskan nilai-nilai kebangsaan kita. “Jadi, kita belajar dari ilmu pengetahuan, utamanya dari manuskrip yang telah ada sejak sekian waktu. Itu yang perlu dihadirkan lagi nilai-nilainya,” tandasnya.
“Nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai keagamaan bukanlah sesuatu yang dikotomis, tetapi kontinum, saling terikat dan terkait, serta saling menguatkan,” sambung Doktor Kebijakan Publik Universitas Indonesia ini.
Pewarta: Musthofa Asrori
Editor: Kendi Setiawan