BMKG Prediksi Musim Hujan Segera Datang, Ini yang Perlu Diwaspadai
Selasa, 31 Oktober 2023 | 10:30 WIB
Jakarta, NU Online
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, saat ini fenomena El Nino masih cukup kuat. Namun pihaknya memprediksi El Nino akan segera melemah dan berakhir pada awal tahun 2024. Berakhirnya El Nino akan diikuti oleh musim hujan yang meningkat dengan curah hujan di atas normal, terutama pada Januari dan Februari 2024.
Ia mengatakan bahwa dengan berakhirnya kemarau dampak dari El Nino ini, kekeringan yang sedang berlangsung akan segera mereda. Namun ketika musim hujan tiba, Dwikorita meminta masyarakat untuk mewaspadai beberapa hal. Sebab potensi banjir, longsor, dan bahkan banjir bandang diprediksi akan meningkat.
Baca Juga
Ini Doa Istisqa atau Minta Turun Hujan
Dwikorita menegaskan bahwa dalam menghadapi potensi dari datangnya musim hujan itu, para stakeholder atau pemangku kebijakan terkait harus mampu mengantisipasi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengelola situasi ini.
"Pentingnya upaya antisipasi dan solusi penanggulangan krisis pangan akibat El Nino dan pembatasan ekspor produk pangan menjadi sorotan utama. Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia diharapkan untuk memantau perkembangan El Nino dengan saksama dan mengambil langkah-langkah strategis guna memastikan ketahanan pangan serta mengurangi risiko krisis pangan yang dapat muncul di masa depan," katanya dikutip dari laman BMKG, Selasa (31/10/2023).
Dwikorita mengungkapkan, kondisi iklim dan cuaca di Indonesia sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. El Nino sebagai salah satu dampak dari suhu laut yang lebih hangat di Samudera Pasifik, mempengaruhi pola curah hujan di Indonesia. Ketika El Nino aktif, Indonesia mengalami musim kemarau yang panjang, mengakibatkan kekeringan dan kurangnya pasokan air.
Selama rentang waktu 2020-2022, Indonesia mengalami musim kemarau yang diwarnai oleh fenomena La Nina, yang sebaliknya menghasilkan curah hujan yang tinggi. Namun saat ini, kondisi El Nino yang sedang berlangsung menyebabkan peningkatan kekeringan di beberapa wilayah di Indonesia.
Dampak lain dari El Nino adalah peningkatan suhu permukaan laut di Samudera Hindia, terutama di sebelah timur Afrika, yang mengakibatkan awan hujan lebih banyak terbentuk di wilayah tersebut daripada di Indonesia. Sebagai akibatnya, curah hujan di Indonesia menjadi minim.
Fenomena El Nino telah menjadi perhatian global dalam beberapa tahun terakhir, dan dampaknya semakin nyata di Indonesia. El Nino mempengaruhi pola iklim dan curah hujan di Indonesia, menyebabkan musim kemarau yang panjang dan kekeringan ekstrem di beberapa wilayah. Selain itu, banyak negara pengekspor pangan juga telah membatasi ekspor mereka untuk menjaga pasokan dalam negeri, yang semakin meningkatkan risiko krisis pangan.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memantau dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mungkin terjadi bersamaan dengan musim hujan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi dampak El Nino dan meminimalkan krisis pangan di masa depan.