Buka Festival Keluarga Indonesia, Gus Yahya: Pengabdian NU untuk Semua Masyarakat Tanpa Terkecuali
Sabtu, 1 Februari 2025 | 14:00 WIB
Alissa Wahid, Gus Yahya, Nyai Sinta, Arifatul Choiri Fauzi, dan Gus Yahya memainkan alat musik tradisional sebagai simbol Festival Keluarga Indonesia dibuka, di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (1/2/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Festival Keluarga Indonesia, sebagai rangkaian Kongres Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama dan Hari Lahir Ke-102 NU, secara resmi telah dibuka di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, pada Sabtu (1/2/2025). Festival akan berlangsung hingga Ahad (2/2/2025) besok.
Acara ini secara simbolis dibuka oleh Mustasyar PBNU Nyai Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Ketua Umum PBNU Gus Yahya, Ketua Satgas Nasional GKMNU Gus Yaqut, Wakil Ketua Satgas Nasional GKMNU Alissa Wahid, dan Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi dengan memainkan alat musik tradisional angklung.
Festival Keluarga Indonesia digelar di Mal Kota Kasablanka bertujuan untuk menghadirkan NU dalam lanskap awam keluarga Indonesia di tengah kota, dan mewujudkan kemaslahatan keluarga Indonesia, khususnya keluarga NU dengan gerakan khidmah yang solid dan terintegrasi.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berharap, Festival Keluarga Indonesia ini dapat menyebarluaskan keluarga maslahat NU dan berkontribusi kepada pengabdian kepada Indonesia.
“NU telah dengan tegas bahwa semua layanan semua pengabdian dari NU untuk seluruh masyarakat tanpa terkecuali. Jadi kalau semua yang disini mendapat layanan dari gerakan maslahat NU tidak ditanya identitasnya, karena layanan NU untuk semuanya tanpa terkecuali,” tegasnya.
Gus Yahya menegaskan bahwa saat ini NU bersungguh-sungguh menjalankan kiprahnya untuk mewujudkan keluarga maslahat bagi seluruh masyaraat Indonesia.
“Kalau semua agenda di NU dijalankan di keluarga dengan strategi-strategi dilakukan dengan konteks kesadaran, tentang masyarakat yang dalam konteks berubah dan semakin cepat perubahan itu terjadi,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa masyarakat NU perlu menyesuaikan diri seperti yang dilakukan oleh KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang hijrah ke Jakarta.
“Kita perlu melihat ketika Gus Dur yang pindah ke Kota Jakarta yang mengawail di daerah Cilandak, hingga menjadi Presiden. Ini protret-protret perubahan tapi terus meneurus menyumbang berkontribusi sekuat-kuatnya dalam bangsa dan negara,” katanya.
Sementara itu, Pengarah Kongres Keluarga Maslahat NU Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid menyampaikan bahwa pelaksanaan Festival Keluarga Indonesia dalam rangka memperingati Hari Lahir ke-102 NU.
“(Ketum PBNU) Gus Yahya pada pidato abad ke-1 menyebutkan, masuk ke abad ke-2 NU, maka ada perbedaannya, saat ini banyak orang NU yang tinggal di kota besar termasuk Jakarta,” ujarnya dalam acara pembukaan Festival Keluarga Indonesia di Mal Kota Kasablanka, pada Sabtu (1/2/2025).
“Gerakan Keluarga Maslahat NU diminta untuk mengembangkan strategi membantu keluarga Indonesia berkembang,” lanjutnya.
Alissa menyampaikan bahwa Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) memiliki enam dimensi, di antaranya relasi maslahat, keluarga terdidik, keluarga cinta alam, keluarga sehat, keluarga sejahtera, dan keluarga moderat. Dimensi itu tercipta dari perubahan dan penyesuaian di era masa kini.
“Keluarga masa kini berkembang dengan cara-cara yang baru, misalnya, dulu tidak mengenal digital namun orang tua sekarang harus hidup di era digital itu yang menjadi realita keluarga masa kini,” katanya.
Alissa menuturkan, pelaksanaan festival menjadi bentuk perkenalan keluarga maslahat NU kepada masyarakat secara lebih luas. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk meramaikan acara festival.
“Kegiatan-kegiatannya memang ditujukan untuk masyarakat umum. Semoga ini menjadi langkah pendekatan baru di lingkungan NU membawa kebaruan seperti yang selama ini diminta oleh ketum (Gus Yahya) di lingkungan NU,” ujarnya.
Ia berharap, NU memiliki upaya-upaya yang lebih baik dan dapat membangun maslahat bagi bangsa Indonesia.
Susunan Festival Keluarga Indonesia
Sabtu, 1 Februari 2024
13.00-14.30: Pembukaan
14.30-16.00: Bincang Santai Parenting ala Gus Dur & Ibu Sinta Nuriyah A. Wahid dengan pembicara Ibu Sinta Nuriyah A Wahid dan Arifatul C Fauzi (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI)
16.10-17.15: Bincang Santai Menjemput Rumah Impian: Tips & Trik untuk Keluarga Muda dengan pembicara Nixon LP Napatipulu (Direktur Utama BTN) dan Ozi (Pemain film pendek “Tilik”)
18.30 -19.30: Bincang Santai Keluarga Sehat, Keluarga Hebat dengan pembicara Arumi Bachsin (Artis) dan Rheza Maulana Syahputra (LKKNU)
19.40-20.40: Bincang Santai Keluarga Cinta Alam: Mencintai Alam, Mencintai Tuhan dengan pembicara Lucia Karina (Steering Board National Plastic Action Partnership) dan Sarmidi (Katib Syuriah PBNU)
Ahad, 2 Februari 2025
12.00-13.00: Pembacaan Puisi oleh KH Husein Muhammad
13.10-14.10: Bincang Santai Relationship Goals: Mimpi Jadi Nyata dengan pembicara Alissa Wahid (Psikolog Keluarga) dan Kalis Mardiasih (penulis)
14.20-15.20: Bincang Santai Cerdas Finansial, Keluarga Bahagia dengan pembiacara Ligwina Hananto (CEO &Lead Financial Trainer QM Financial) dan Rifki Ismail (Direktur DEKS Bank Indonesia)
16.50-17.50: Bincang Santai Keluarga Tanpa Batas: Menyeimbangkan Dunia Nyata & Dunia Maya dengan pembiacara Meutya Hafid (Menteri Komunikasi dan Digital RI) dan Bagus Wicaksono (Child Protection & Child Rights Govermance Techinal Advisor)
18.45-19.45: Bincang Santai Menjaga Kesehatan Gigi bersama Pepsodent dan Ayo Sehat – Kementerian Kesehatan RI
20.00-21.00: Bincang Santai Healing Journey: Cara Gen Z Mengatasi Luka Batin dengan pembicara Adjie Santzsaputro (penulis buku psikologi) dan Abu Mario (Konten creator)
21.00-22.00: Hiburan oleh Fatin Sidqia