Lapak hewan kurban di Jalan Kramat Jaya Baru No. 7, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Rabu (21/6/2023). (Foto; NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Pedagang hewan kurban di Johar Baru, Jakarta Pusat, H Abdul Barri mengaku telah hampir 16 tahun berjualan hewan kurban pada setiap dua pekan menjelang Idul Adha.
Tahun ini, ia membuka lapak sejak 15 Juni hingga 30 Juni 2023 dengan menyiapkan 80 kambing Jawa dan 20 sapi berjenis limosin.
Barri mengaku hewan kurban yang ia pelihara, meski kurang dari satu bulan, pasti bertambah gemuk. Keberhasilan Barri dalam memelihara hewan kurban yang bertambah gemuk dalam waktu singkat ini diakui oleh sebagian besar warga Johar Baru dan sekitarnya yang bertahun-tahun telah berlangganan.
Cara pertama yang dilakukan Barri adalah memastikan semua hewan kurban, sebelum dibawa ke Jakarta, harus sudah terlebih dulu dipastikan kesehatannya dengan disuntik vaksin.
"Jadi di sini alhamdulillah fit semua," kata Abdul Barri saat ditemui NU Online di kandang dadakan yang tiap tahun ia dirikan di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat, Kamis (21/6/2023) kemarin.
Cara kedua menurut Barri agar hewan kurban sapi menjadi sehat dan semakin gemuk adalah memastikan pakan yang diberikan terjamin gizi dan keamanannya.
Selain rumput, Barri memberikan sapi kurban yang akan dijual itu dengan ampas tahu, konsentrat, dan jerami. Menurut Barri, rumput hanya serupa camilan bagi sapi. Tetapi ampas tahu, konsentrat, dan jerami merupakan pakan bergizi yang membuat sapi bertambah gemuk.
"Insyaallah tambah gemuk. Di sini saya memelihara 10 hari saja tambah gemuk, bukannya tambah kurus," katanya.
Dalam upaya pemeliharaan sapi menjelang Idul Adha, Barri mengaku tak suka dengan cara yang dilakukan sebagian orang untuk membuat sapi terlihat gemuk tapi hanya berisi air, alias sapi gelonggongan.
Baca Juga
Ini Doa Lengkap Menyembelih Hewan Kurban
Menurut Barri, sapi gelonggongan merupakan bentuk penyiksaan manusia terhadap hewan. Sebab sapi dipaksa untuk meminum air dengan jumlah yang banyak.
"Kalau sapi gelonggongan itu perutnya besar tapi keluarnya kotoran kayak air. Soalnya cuma isi air. Gelonggong sapi tuh menyiksa. Jangan sampai kita menyiksa sapi, itu namanya penyiksaan. Itu saya nggak mau," kata Barri.
Cara berikutnya agar sapi bertambah gemuk dan tetap sehat adalah dengan memastikan kandang selalu dalam keadaan bersih. Sebab keadaan atau kondisi kandang akan sangat berpengaruh bagi kesehatan sapi.
Saat NU Online mendatangi kandang hewan kurban milik Abdul Barri, terlihat para pekerja di sana tengah sibuk berbagi tugas. Sebagian ada yang memberi pakan, sebagian yang lain berupaya membersihkan kandang. Walhasil, kandang hewan kurban Abdul Barri tampak bersih.
"Terkait kandang pengaruh. Kalau kandang kotor itu bisa masuk penyakitnya, cepat. Tapi kalau kandang selalu bersih, ya contohnya begini, itu insyaallah aman," katanya.
Tahun ini, Barri bersyukur karena sudah tak ada wabah menular seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sangat cepat menyerang sapi, seperti tahun lalu.
"Alhamdulillah (tahun ini) nggak ada (wabah PMK), aman. Di samping itu, kalau sebelum sakit harus divaksin/disuntik dulu insyaallah itu penangkal, penyakit hilang," harap Barri.
Di Johar Baru itu, Abdul Barri menjual kambing dengan harga berkisar Rp2,9 juta hingga Rp5,9 juta. Sementara sapi dibanderol harga mulai Rp22 juta hingga Rp36 juta. Semua harga disesuaikan dengan berat badan hewan kurban, baik kambing maupun sapi.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan