Jakarta, NU Online
Matahari pada Jumat (15/7/2022) ini, pukul 12.27 Waktu Arab Saudi (WAS) berada tepat di atas Kabah. Akibatnya, semua bayangan yang dihasilkan dari cahaya matahari itu akan tepat mengarah ke kiblat.
Peristiwa yang disebut Rashdul Qiblat ini dapat disaksikan secara langsung oleh umat Islam Indonesia pada Jumat (15/7/2022) sore, pukul 16.27.38 WIB dan 17.27.38 WITA. Hal ini menjadi kesempatan penting bagi umat Islam untuk memastikan arah kiblat rumah, mushala, atau masjidnya tepat mengarah ke Kabah.
Adapun cara menentukan ketepatan arah kiblat bertepatan dengan peristiwa ini cukup mudah dilakukan. Pertama, perlu disiapkan bandul/pendulum, tongkat, atau benda yang dapat terpasang tegak lurus.
"Saat Roshdul Qiblat terjadi, maka kita cukup mencari benda yang terpasang tegak lurus paras air setempat sebagai acuan. Misalnya sudut bangunan. Atau yang paling sempurna adalah beban pendulum (lot) yang digantung pada tali," kata KH Sirril Wafa, Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), pada Jumat (15/7/2022).
Langkah kedua adalah menyiapkan jam yang sudah terkalibrasi untuk melihat ketepatan waktu. Untuk hal ini, cukup untuk menggunakan jam yang ada pada gawai masing-masing.
"Kita juga membutuhkan jam yang sudah terkalibrasi, misalnya jam digital dalam gawai pintar kita," lanjutnya.
Baca Juga
Aturan Menghadap Kiblat dalam Shalat
Selanjutnya, tinggal menunggu waktu pukul 16.27 untuk WIB dan 17.27 WITA untuk melihat bayangan dari benda yang sudah disiapkan di awal. Bayangan itulah arah kiblat yang tepat mengarah ke Kabah.
"Tepat pada jam terjadinya Rashdul Qiblat, maka tandai bayang–bayang benda tersebut di tanah. Bayang–bayang tersebut akan sama dengan arah kiblat setempat," terang dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.
Baca Juga
Sejarah Pensyariatan Menghadap Kiblat
Dalam kondisi Roshdul Qiblat, setiap benda yang terpasang tegak lurus paras air di Kota Makkah akan kehilangan bayang–bayangnya. Sebaliknya, bayang–bayang dari benda yang sama di luar Kota Makkah dan sedang tersinari matahari akan tepat sama dengan arah kiblat setempat.
"Inilah sebabnya Roshdul Qiblat menjadi salah satu metode terakurat dalam mengukur arah kiblat," pungkas pakar ilmu falak asal Kudus, Jawa Tengah itu.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Syamsul Arifin