Dai Internasional PBNU Bantu WNI Migran Hadapi Problem Keagamaan
Kamis, 13 April 2023 | 07:00 WIB
Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH Abdullah Syamsul Arifin mengatakan kehadiran dai ambassador yang dikirim PBNU sangat dibutuhkan, untuk membantu WNI migran dalam menghadapi problem keagamaan. (Foto: Tangkapan layar Youtube NU Online)
Jakarta, NU Online
Ribuan Nahdliyin tersebar di sejumlah negara di dunia. Mereka merupakan warga negara Indonesia migran yang sedang bekerja dan belajar. Perbedaan budaya dan tradisi keagamaan pada setiap negara, menjadi salah satu kendala WNI migran dalam mendapatkan pendidikan keagamaan Islam yang utuh.
Oleh sebab itu, kehadiran dai ambassador yang dikirim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sangat dibutuhkan, untuk membantu WNI migran dalam menghadapi problem keagamaan.
Pada Ramadhan 1444 H ini, PBNU melalui Lembaga Dakwah PBNU dan NU Care-Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) mengirimkan dai-dai pilihan yang berpengalaman dan memiliki kualifikasi keilmuan yang memadai, ke Korea Selatan dan Hong Kong.
Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Abdullah Syamsul Arifin mengatakan, warga NU yang berada di beberapa negara di dunia, dalam melaksanakan paham keagamaan Islam Ahlussunnah wal Jamaah, tetaplah harus mendapatkan arahan dan bimbingan dari PBNU. Hal ini karena tradisi keagamaan di negara-negara tersebut jauh berbeda dengan di Indonesia. Pada momentum itu pula, para dai bisa sekaligus mengkampanyekan Islam Ahlussunah waljamaah NU kepada komunitas Muslim yang ada.
Kiai yang biasa disapa Gus Aab ini menambahkan, melalui dai ambasador yang dikirim PBNU ke Korea Selatan dan Hong Kong, Nahdliyin yang menjadi WNI migran di negara-negara tersebut mendapatkan pendampingan secara khusus terkait problem keagamaan yang mereka hadapi.
"Kita berikhtiar, menyapa mereka, menyentuh mereka, hadir dalam kehidupan mereka. Ikut membantu menyelesaikan problem-problem keagamaan mereka, dengan mengirimkan dai-dai yang kompeten, dai yang pengalaman, sekaligus juga kualifikasi keilmuan yang memadai, baik dalam pemahaman keagamaan, kemampuan membaca literatur keagamaan utamanya kitab kuning, kemudian memahami An-nusus asy'ariyah," kata Gus Aab saat menjadi narasumber Alasan LD PBNU Kirim Dai ke Korea dan Hong Kong ditayangkan Youtube NU Online, Rabu (12/4/2023).
Gus Aab menilai, para dai yang memiliki kemampuan dalam berbagai bidang pokok keagamaan seperti aqidah, syariah dan akhlak, akan sering bertemu dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Korea Selatan dan Hong Kong. Para dai juga akan menyapa komunitas Muslim yang ada, untuk memberikan penjelasan paham keagamaan NU yang dinilai moderat.
Dengan cara seperti ini, dakwah Islam Ahlusunnah wal Jamaah dapat tetap dijalankan, penyampaian informasi terkait dengan ke-NU-an juga bisa dilakukan secara proporsional kepada masyarakat Muslim di Hong Kong dan Korea Selatan. Lebih dari itu, Gus Aab mengharapkan, para dai tersebut menjadi corong NU, agar masyarakat Muslim di negara-negara Hong Kong dan Korea tertarik kepada NU dalam konteks pemahaman keagamaannya.
"Program pengiriman dai internasional ke beberapa negara, ini merespons arahan dari Ketua Umum PBNU, bagaimana yang dilakukan oleh NU ini dapat menjangkau keseluruhan segmentasi keluarga besar NU di mana pun mereka berada," ujar Gus Aab.
Setelah Hong Kong dan Korea Selatan, pengiriman dai internasional akan dilanjutkan ke negara-negara di Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Australia. Begitu pula dengan waktu pengiriman dai, PBNU akan memperluas hingga momentum Hari Besar Islam (HBI) yaitu Muharram, Maulid Nabi Muhammad saw, dan Isra' Mi'raj.
"Harapannya mereka bisa menjadi representasi dari paham-paham, daripada dakwah NU, sehingga yang belum kenal menjadi kenal," tuturnya.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan