Dakwah Milenial, Sekretaris LD PBNU: Jangan Hanya Jadi Followers!
Kamis, 17 Maret 2022 | 18:30 WIB
Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 KH Nurul Badruttamam. (Foto: Istimewa)
Jakarta, NU Online
Sekretaris Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 KH Nurul Badruttamam mengajak warga NU khususnya generasi milenial NU untuk aktif menyiarkan kebaikan melalui platform media sosialnya. Generasi muda NU harus tanggap teknologi, menjadi yang terdepan mengawal peradaban Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
“Jangan hanya sebagai followers atau pengikut saja. Pemahaman terhadap algoritma media sosial adalah kata kunci sukses berdakwah dengan media digital,” ungkapnya di Jakarta pada Kamis (17/3/2022).
Kiai Nurul mengatakan bahwa upaya membuat konten-konten media sosial ini bisa dilakukan dengan penggunaan podcast dalam platform media sosial yang saat ini sedang marak diakses oleh masyarakat. Dengan upaya ini, generasi muda NU akan mampu melahirkan konten-konten Islam yang ramah dan adaptif sehingga sesuai dengan amanat dakwah Nabi Muhammad SAW yakni menjadi Islam yang Rahmatan lil alamiin.
“Bukan hanya sebagai followers, tapi sebagai agent of change (agen perubahan),” tegasnya.
Saat ini lanjutnya, media sosial telah menjadi fenomena yang semakin mengglobal dan mengakar hasil dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Bahkan dapat dikatakan media sosial sudah seperti makanan pokok bagi masyarakat modern saat ini.
Akses digital jelasnya mempermudah segala sesuatunya hingga menjadi jalan pintas bagi manusia yang menyukai kemudahan secara instan. Para pengguna dapat berbagi, mengetahui, mendapatkan segala sesuatunya dengan mudah dari ruang virtual kemajuan teknologi yang semakin canggih.
“Di situlah peran dan tantangan bagi dai (dan generasi muda NU) dalam menjalankan perannya untuk berdakwah,” katanya
Sehingga menurutnya, diperlukan strategi dakwah agar sesuai dengan target audience-nya. Manajemen dakwah dengan melihat tren yang sedang digandrungi oleh masyarakat menjadi hal mutlak yang harus dimiliki supaya menjadi daya pikat tersendiri bagi generasi milenial.
Bagi para dai, dakwah dengan media digital tentu saja memiliki daya tarik tersendiri bagi generasi milenial yang kesehariannya tidak terlepas dari perangkat digital. Keberadaan media sosial seperti Instagram, Tiktok, Youtube, Twitter, Facebook dan WhatsApp dapat dimanfaatkan sebagai media dakwah yang dapat menyentuh generasi milenial secara langsung.
“Jika pada zaman Rasulullah dan para sahabat media dakwah sangat terbatas, hanya berkisar pada dakwah qauliyah bi al-lisan dan dakwah fi’liyah bi al-uswah ditambah dengan media penggunaan surat (rasail), maka akses digital mempermudah dakwah dengan memanfaatkan teknologi berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah,” tambahnya.
Oleh karenanya ia berharap, kemudahan dalam berdakwah dengan media digital tidak seharusnya dilakukan dengan cara yang salah, sehingga menimbulkan paham radikalisme, terorisme atau ekstremisme karena dominasi budaya digital yang erat bersinggungan dengan penyebaran pola konsumsi dan gaya hidup serba instan.
“Dakwah harus memiliki nilai positif untuk menyebarluaskan nilai-nilai Islam yang toleran dan moderat,” pungkasnya.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan