Delegasi IPPNU Bicara Soal Pemberdayaan Perempuan di Panggung Internasional
Kamis, 2 November 2023 | 15:00 WIB
Jakarta, NU Online
Tiga pengurus Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) mengikuti program International Women Summit yang digelar oleh Duta Inspirasi bekerjasama dengan International Youth Centre Malaysia di Universiti Malaya, Malaysia pada akhir Oktober 2023 lalu. Ketiga kader IPPNU itu adalah Ifa Ashilatul Karomiyah, Elsi Meidya Fitri, dan Qathrun Nada.
Dalam forum tersebut, mereka menyampaikan gagasannya mengenai pendidikan dan perempuan. Bahkan, Nada dan timnya berhasil menjadi mendapatkan penghargaan pada ajang tersebut.
“Karena buat platform paradigma pendidikan di Instagram yang ditujukan untuk pelajar perempuan biar bisa berbahasa inggris dan pengetahuan tentang pelajar Pancasila,” kata Nada pada Rabu (1/11/2023).
Menurutnya, hal ini seirama dengan visi IPPNU dan poin Social Develompment Goals (SDGs), yaitu mengupayakan kesetaraan gender. Hal tersebut disampaikan di hadapan para guru besar di salah satu kampus terbaik di Negeri Jiran itu.
Bagi ketiganya, ajang ini menjadi sebuah kesempatan penting bukan saja untuk menyampaikan gagasan IPPNU akan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, tetapi juga menjadi wahana untuk belajar dan bertukar pikiran, serta berbagi pengalaman dengan masyarakat internasional. Hal yang tidak kalah penting bagi mereka adalah jejaring pertemanan di tingkat global dengan tujuan pengembangan kepemudaan tingkat nasional dan internasional untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
Lebih lanjut, Nada juga menyampaikan bahwa kegiata ini berhasil menelurkan inovasi projek sosial yang bergerak pada isu pendidikan inklusif. “Dalam usaha pemberdayaan pada pelajar perempuan, tentu kita tidak bisa hanya bicara teori saja, tetapi harus ada aksi nyata yang bisa kita lakukan melalui pendekatan generasi Z tentunya, seperti membuat platform pendidikan di dunia digital baik aplikasi atau media sosial,” tutur Ketua Bidang Pendidikan, Pemberdayaan, dan Pengembangan SDM IPPNU itu.
Sementara itu, Iffa juga mengungkapkan isu terkait pemberdayaan perempuan, perdamaian, keamanan, dan lingkungan, serta ekonomi perempuan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gerakan IPPNU.
“Khususnya dalam membuka diplomasi hubungan internasional. Dan momen ini adalah kesempatan IPPNU bidang Hubungan Luar Negeri untuk dapat terkoneksi dengan Organisasi Kepemudaan di luar negeri,” kata bendahara bidang Hubungan Luar Negeri itu.
Senada, Elsi menambahkan, departemen-departemen yang berada di bawah naungan IPPNU selalu mendampingi pelajar terkait isu-isu yang berkaitan dengan perempuan.
Menanggapi prestasi ketiga pengurus itu, Ketua Umum PP IPPNU Whasfi Velasufah menyampaikan rasa bangganya. Ia mendukung kader untuk tampil di panggung internasional guna menyuarakan visi IPPNU di tataran internasional. Hal ini juga menjadi penting guna meningkatkan daya tawar untuk berkolaborasi dengan jejaring yang sudah mereka bangun.
"Kami yakin bahwa mereka dapat membawa nama baik IPPNU dan menyampaikan gagasan-gagasan kami terkait isu perempuan."
Ketiga kader IPPNU itu merupakan tiga dari total 40 peserta yang telah dinyatakan lolos seleksi dari 38 provinsi. Selama lima hari, mereka akan mengikuti kegiatan tersebut di Malaysia dan Singapura.