Di Momen Hari Santri, Gus Yaqut Kenang Terima Nasi Kotak dari KH Anwar Zahid Saat Haji
Ahad, 23 Oktober 2022 | 14:30 WIB
Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengenang masa haji tahun 2019 menerima sekotak nasi dari KH Anwar Zahid. Hal itu disampaikan pada Puncak Peringatan Hari Santri 2022.
Jakarta, NU Online
Menteri Agama RI H Yaqut Cholil Qoumas menceritakan kenangannya saat haji bersama dai kondang KH Anwar Zahid saat puncak perayaan Hari Santri 2022 di JI EXPO Convention Centre and Theatre Kemayoran, Jakarta, Sabtu (22/10/2022).
Menurut tokoh yang akrab disapa Gus Yaqut ini, peristiwa haru tersebut terjadi saat momentum haji tahun 2019. Ketika itu, Gus Yaqut melaksanakan haji bersama sang istri. Namun, ketika melaksanakan wukuf di Arafah, Gus Yaqut dan istri tidak mendapatkan tenda dan makanan.
Entah dari mana asalnya, tiba-tiba KH Anwar Zahid datang menghampiri Gus Yaqut lalu mengajak ngobrol dan berbagi makanan yang diberikan panitia haji. Kedua tokoh tersebut pun makan bersama di tengah terik matahari yang cukup menyengat.
"Saya ingin cerita sedikit soal Kiai Anwar Zahid, tahun 2019 saya pergi haji bersama istri dan dalam suatu ketika jadi jama'ah haji yang terlantar. Karena tidak ada yang ngurus. Di Arafah tidak kebagian makan. Pada saat itu, Kiai Anwar Zahid bawa sekotak makanan dan ngajak makan bersama saya yang bukan siapa-siapa," katanya.
Dikatakan, peristiwa di Arafah tersebut membekas di ingatan Gus Yaqut dan istri hingga saat ini. Kiai Anwar Zahid datang di saat-saat Gus Yaqut memang membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, Gus Yaqut pun menawarkan ganti nasi kotak kepada KH Anwar Zahid berlipat-lipat dari peristiwa di Arafah dulu.
"Karena ditolong Kiai Anwar Zahid ini saya bisa menjadi menteri Agama. Nanti pada gilirannya, jangankan satu kotak, empat kotak saya kirim ke Kiai Anwar Zahid. Kiai Anwar Zahid ini teladan bagi kita semua. Tampilannya ndeso, sederhana, tetapi ilmunya penting untuk kita dengarkan," imbuhnya.
Kiai Anwar Zahid juga menceritakan momentum saat bertemu Gus Yaqut tahun 2019 lalu. Namun, ia menyesal hanya memberikan satu kotak nasi dalam pertemuan itu.
"Saya menyesal tahun 2019 ketemu Gus Yaqut di Arafah yang saat itu belum menteri agama. Saat itu masih komandan GP Ansor, hingga saat ini. Saat itu Gus Yaqut memang keleleran tidak dapat tenda bersama istri tercinta. Saya menyesal menolong beliau dan kasih nasi kotak saja," ujarnya.
Kiai Anwar Zahid menambahkan dengan nada bercanda, jika saja saat peristiwa 2019 itu ia memberikan lebih dari satu kotak nasi. Mungkin saja jabatan Gus Yaqut saat ini lebih tinggi dari Menteri Agama RI.
"Kalau saat itu saya bawa nasi lebih banyak, mungkin beliau jadi ketua RT," ungkap tokoh asal Bojonegoro ini berseloroh.
Bagi KH Anwar Zahid, menolong sesama Muslim adalah keharusan dari saudara Muslim lainnya. Hal ini merupakan perintah dari pemilik alam semesta dan dicontohkan oleh Rasulullah.
Dalam kehidupan santri, juga dikenal hidup saling menolong. Karena sesama santri yang jauh dari orang tua tentu pernah mengalami kesulitan dalam berbagai hal, khususnya bidang ekonomi.
Bagi KH Anwar Zahid, Gus Yaqut merupakan sosok M3, yaitu singkatan dari modis, milenial, dan moderat. Bisa juga disingkat muda, manis dan macho.
Gus Yaqut adalah sosok 'gus' 24 karat, karena lahir dari keluarga kiai. Kalau ada santri diambil menantu sama kiai, namanya gus 12 karat.
"Tugas utama hidup manusia untuk berbuat baik. Menjadi orang baik. Maka seluruh aktifitas hidup kita harus diniatkan baik. Pikiran harus baik, ucapan harus baik, perilaku baik dan dikerjakan dengan baik," tandasnya.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syakir NF