Nasional

Dianjurkan Puasa Rajab Mulai Besok, Ini Niatnya

Ahad, 21 Desember 2025 | 15:45 WIB

Dianjurkan Puasa Rajab Mulai Besok, Ini Niatnya

Ilustrasi puasa di bulan Rajab (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Umat Islam Indonesia mulai memasuki bulan Rajab 1447 H pada Senin (22/12/2025) esok. Di bulan ini, seluruh umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa.


Ustadz Alhafiz Kurniawan menjelaskan bahwa puasa memang sangat dianjurkan di bulan-bulan terhormat, yaitu termasuk Rajab. Hal ini didasarkan pada keterangan Syekh Nawawi Banten dalam kitab Nihayatuz Zain.


“Kesepuluh, puasa pada bulan-bulan terhormat, yaitu empat bulan: Muharram, Rajab, Dzulqa‘dah, dan Dzulhijjah. Bulan paling utama adalah Ramadhan, kemudian Muharram, lalu Rajab, selanjutnya Dzulhijjah, kemudian Dzulqa‘dah, lalu Sya‘ban. Ucapan mereka dilihat secara zahir mengatakan bahwa pada bulan selain yang disebutkan kesunahannya sama, ” demikian Ustadz Alhafiz mengutip penjelasan Syekh Nawawi dalam Nihayatuz Zain.


Dalam menjalankan puasa Rajab ini, umat Islam dianjurkan untuk melafalkan niat puasanya pada malam hari sebelum pelaksanaan.


Adapun niat puasa Rajab adalah sebagai berikut seperti dilansir NU Online dalam artikel Ini Lafal Niat Puasa Rajab.


نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.


Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah swt.”


Jika malam hari tak sempat atau lupa melafalkannya, niat boleh dilakukan hingga jelang Dzuhur dengan catatan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.


Kewajiban niat di malam hari, lanjutnya, hanya berlaku untuk puasa wajib. Sementara untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.


"Orang yang ingin berpuasa sunah Rajab di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan membaca niat sunah puasa Rajab seketika itu juga," terang Ustadz Alhafiz.


Adapun lafal niat puasa sunah Rajab di siang hari adalah sebagai berikut.


نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Rajaba lillâhi ta‘âlâ.


Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah swt.”


Sementara itu, Ustadz Muhamad Abror menjelaskan bahwa keutamaan puasa Rajab adalah lebih utama dibanding puasa 30 hari pada bulan lainnya. Hal ini didasarkan pada keterangan Imam al-Ghazali dalam Ihyâ ‘Ulumiddîn.


“Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram," tulis Ustadz Abror mengutip hadits yang termaktub dalam Kitab Ihyâ ‘Ulumiddîn sebagaimana dilansir NU Online dalam artikel Panduan Puasa Rajab: Ketentuan, Niat, dan Keutamaannya.

 

Dalam hadits lain di dalam kitab yang sama, dijelaskan pula bahwa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram (termasuk Rajab), hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.