Ketua SC Batsul Masail Pra Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2020 KH Ishomudin saat sambutan di Pembukaan Batsul Masail Pra Munas Alim Ulama di Pesantren Al-Falakiyah, Pegantongan, Kota Bogor, Jawa Barat, Ahad (1/3). (Foto: NU Online/Husni Sahal)
Dalam kegiatan tersebut, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin mengemukakan bahwa bahtsul masail setidaknya memiliki empat fungsi.
Pertama, fungsi ilmiah. Menurut Kiai Ishom, bahtsul masail merupakan forum menyelesaikan setiap persoalan yang ada dengan menggunakan referensi kitab-kitab kuning yang mu'tabar dan dibahas oleh para kiai yang keilmuannya tinggi.
Bahtsul Masail meliputi tiga komisi, yakni Waqi’iyah (aktual), Maudhui’yah (tematik), dan Qonuniyah (perundang-undangan).
Kedua, fungsi silaturahim. Melalui perhelatan ini, para kiai dari sejumlah daerah bisa bertemu. "Di antara kita yang jarang bertemu atau memiliki sekat hati, di dalam bahtsul masail ini hendaklah kita eratkan tali silaturahim dan tali persaudaraan," ucapnya.
Ketiga, fungsi konsolidasi. Konsolidasi ini penting untuk saling mengenal kiai yang satu dengan yang lainnya, bahkan menguatkan hubungan satu sama lain.
"Jadilah engkau sebagaimana dua buah tangan yang saling kerja sama di dalam menyelesaikan masalah, di dalam mencari setiap solusi atas setiap masalah yang dihadapi," ucapnya.
Keempat, fungsi kaderisasi. Ia mengaku menginginkan pesantren-pesantren Nahdlatul Ulama hidup dengan kiai-kiai yang cerdas dan berpengetahuan luas berdasarkan kitab-kitab kuning yang mu'tabar dan bisa dipertanggungjawabkan baik di dunia maupun di akhirat.
"Kalau pesantren-pesantren NU terus hidup, maka NU akan terus hidup, kalau NU hidup Indonesia juga akan terus ada ila yaumil qiyamah dengan persatuannya," jelasnya.
Bahtsul masail ini dibuka oleh Rais Syuriyah PBNU KH Masdar Faris Mas'udi. Sejumlah pengurus harian PBNU lainnya juga hadir, seperti Katib Syuriyah PBNU KH Mujib Qulyubi dan Wasekjen PBNU H Imdadun Rahmat.
Pada pembukaan ini hadir pula Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Ketua MUI Kota Bogor KH Mustafa Abdullah bin Nuh.
Pewarta: Husni Sahal