Fatayat NU Perkuat Kepemimpinan dan Militansi Keumatan Kader
Sabtu, 28 Desember 2019 | 13:15 WIB
Wakil Ketua PP Fatayat NU Nur Nadlifah, mengatakan, MKNU akan dilangsungkan selama tiga hari yakni dimulai sejak Sabtu (28/12) hari ini dan akan berakhir pada Senin (30/12) mendatang. Selain itu, yang berbeda pada MKNU kali ini peserta tidak hanya kader Fatayat NU di cabang dan wilayah, tetapi kader Kopri PMII dan IPPNU juga turut menjadi peserta.
“Pesertanya tidak saja dari pengurus pusat, namun ada juga yang dari pengurus wilayah dan pengurus cabang-cabang di antaranya dari Provinsi Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Termasuk PB Kopri PMII, IPPNU, dan kader NU lainnya yang ingin mengikuti MKNU yang dilaksanakan oleh PP Fatayat NU ini,” katanya.
Ia bersyukur MKNU yang digelar oleh PP Fatayat NU masih direspons positif sebagai ajang memperdalam ideologi Ahlussunah wal Jamaah bagi kader-kader perempuan NU. Hal itu dibuktikan dari tingginya antusias pengurus dan peserta MKNU lain.
Fatayat sebagai banom NU, lanjutnya, berkomitmen tinggi mengembangkan kemampuan kepemimpinan, militansi keumatan, pemberdayaan dan pelayanan kepada masyarakat. Upaya itu dilakukan semata untuk memberi manfaat kepada proses dan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.
Di tempat yang sama, Wasekjend PBNU yang juga Ketua MKNU H Sulthonul Huda menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan PP Fatayat NU adalah MKNU angkatan ke 201. Menurutnya, MKNU merupakan kegiatan wajib bagi kader NU di seluruh Tanah Air berdasarkan amanat Muktamar NU.
“Kaderisasi merupakan keputusan resmi Muktamar NU ke 33 tahun 2015 dan sudah masuk di AD/ART. Semua pengurus terikat dengan kebijakan NU, termasuk banom. Dan ini merupakan kewajiban kita semua,” tuturnya.
Hadir pada Pembukaan MKNU PP Fatayat tersebut jajaran Pengurus Pusat Fatayat NU Hj Siti Mukaromah, Hj Nur Nadlifah dan Erni Sugiyanti. Sementara selama kegiatan berlangsung, akan disampaikan pemaparan materi dan penguatan ideologi oleh tim MKNU di PBNU antara lain oleh KH Mujib Qulyubi , H Endin AJ Sofihara, KH Masduki Baidlowi, H Sulthonul Huda, H Robikin Emhas, dan H Ahmad Sudrajat.
Kontributor: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Abdullah Alawi