Festival Makanan Halal di AICIS 2024 Diharapkan Dorong Pengembangan Industri Halal
Kamis, 1 Februari 2024 | 21:15 WIB
Suasana Festival Makanan Halal Semarang yang menjadi rangkaian dari AICIS 2024 di UIN Walisongo Semarang, Jawa Tengah. (Foto: NU Online/Indirapasha)
Semarang, NU Online
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Ali Ramdhani memberikan dukungan penuh terhadap Semarang Halal Food Festival atau Festival Makanan Halal yang merupakan rangkaian dari Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Ke-23 tahun 2024.
Kegiatan yang diikuti oleh para pengusaha kuliner lokal ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi halal dalam kehidupan sehari-hari. Festival Makanan Halal di AICIS 2024 ini diharapkan mampu mendorong pengembangan industri halal.
"Halal food ini adalah bagian (dari AICIS 2024)," kata Ali Ramdhani, ditemui usai pembukaan Expo di UIN Walisongo, Semarang, Kamis (1/2/2024).
Ali menjelaskan bahwa Festival Makanan Halal ini merupakan bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan akan makanan halal bagi umat Muslim di Indonesia.
"Kita sadar akan Muslim lifestyle, jadi Muslim di Indonesia itu sangat besar dan di dalamnya juga, di dalam aktivitas kemanusiaan ruang Islam itu membutuhkan persyaratan inti di dalam penyelenggaraan kehidupan salah satunya adalah konsumsi halal," katanya.
Dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang sangat besar di seluruh dunia, industri halal menjadi semakin penting untuk menjaga nilai-nilai keagamaan umat Islam, bukan hanya di Indonesia tetapi juga secara global.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kementerian Agama tengah merancang konsep halal center di setiap Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dengan harapan untuk membuka program studi baru yang fokus pada industri halal.
"Kita berharap ada sebuah pemikiran dan kami tengah merancang Halal Center di setiap PTKIN insyaallah sudah ada bahkan kami ingin menapaki yang lebih mendalam lagi dengan membangun prodi (program studi) halal industri," ujarnya.
Hal ini, terangnya, bertujuan untuk menggabungkan berbagai disiplin ilmu seperti farmasi, syariah, kimia, dan biologi untuk menghasilkan produk-produk halal yang memenuhi semua persyaratan syariah dan standar kualitas.
"Halal industri adalah pernikah dari berbagai ilmu, farmasi, syariah dan kemudian nanti akan memiliki disiplin khusus yaitu menghadirkan makanan atau apapun dengan konten yang halal dari semua perspektif syariah, kimia, biologi, dan lain-lain," katanya.
Dengan demikian, pengembangan industri halal diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjamin keberagaman dan keberagamaan umat Muslim secara menyeluruh.
Ia meyakini, Festival Makanan Halal menjadi salah satu langkah konkret dalam mendukung visi tersebut, di mana para pengusaha kuliner lokal akan menampilkan beragam menu hidangan halal dari berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat akan makanan halal.
"Ini adalah salah satu cara kita untuk menjamin keberagamaan warga Muslim dapat berjalan kaffah komprehensif," ujarnya.
Sebagai informasi, Festival Makanan Halal digelar selama 4 hari, sejak 1-4 Februari 2024 di halaman Auditorium UIN Walisongo, Semarang. Festival ini terbuka untuk umum dan menyediakan belasan stand produk-produk halal lokal meliputi makanan, minuman, pakaian, dan lain-lain.