Gubernur Jatim Harap Pondok Lirboyo Jadi Percontohan Pesantren Tangguh
Ahad, 21 Juni 2020 | 23:30 WIB
Khofifah Indar Parawansa dan sejumlah kiai di Pesantren Lirboyo Kota Kediri. (Foto: NU Online/Imam Kusnin A)
Kediri, NU Online
Ribuan santri mulai kembali ke Pondok Pesantren Tangguh Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia, mulai Sabtu hingga Ahad (20-21/6). Demi kelancaran kegiatan tersebut, 120 lebih personel polisi dan Tentara Negara Indonesia (TNI) disiagakan dalam membantu kembalinya santri.
Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana mengatakan kedatangan santri Lirboyo ini sesuai kesepakatan Pemkot Kediri dan Forkopimda Kota Kediri. Santri yang hadir pada hari ini belum secara total keseluruhan, kedatangan akan dilakukan secara bertahap melihat kondisi yang ada.
"Untuk kali ini ada sekitar 2.500 santri yang datang dan mereka akan melaksanakann isolasi mandiri di asrama,” kata Miko Indrayana.
Jika sudah dinyatakan sehat dalam dua pekan, mereka dapat melakukan kegiatan belajar mengajar. Santri yang datang hari ini baru 10 persen saja dari total santri sebanyak 28.000 santri. Kedatangannya akan bertahap sambil menunggu santri yang baru datang ini selesai isolasi.
Sejak pagi, personel polisi, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) beserta Dinas Perhubungan Kota Kediri melakukan pengaturan arus lalu lintas dan kedatangan kendaraan. Polisi dan panitia santri mengenakan baju hazmat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan penyemprotan disinfektan.
"Ini anggota dari tim kesehatan Polres Kediri Kota melakukan pemeriksaan kesehatan pada santri yang baru datang, cek riwayat kesehatan dan asal daerah santri guna meminimalisir penyebaran Covid-19,” ungkapnya. Nantinya TNI dan Polri akan mengawal dengan pantauan kesehatan para santri selama isolasi di dalam pondok, termasuk rapid test, lanjutnya.
Senada dengan Kapolresta Kediri, Dandim 0809 Kediri Letkol Kav. Dwi Agung juga telah menyiapkan personel dari Koramil maupun Kodim untuk terus melakukan pemantauan di pesantren, khususnya kondisi kesehatan santri.
"Sama dengan rekan kepolisian, kami bersama sama akan terus melakukan pengawasan baik kesehatan maupun keamanan. Karena santri akan menjalankan isolasi mandiri selama dua pekan. Tim kesehatan TNI juga telah bersiap," kata Letkol Dwi.
Sebelumnya, Pesantren Lirboyo Kota Kediri menjadi percontohan pondok pesantren tangguh dalam menghadapi Covid-19 menjelang kegiatan belajar dan mengajar di pesantren yang berlagsung sejak 20 Juni lalu.
"Kami mohon bahwa Pondok Pesantren Lirboyo akan jadi prototipe pesantren tangguh terutama dalam menghadapi Covid-19," ujar Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat silaturahim ke pesantren ini Sabtu (20/6).
Gubernur yang hadir bersama Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah mengatakan, untuk konsep pesantren tangguh terdapat beberapa hal yang diperhatikan, di antaranya adalah pesantren sehat.
Pesantren sehat berarti memastikan bahwa santri menggunakan masker, kemudian saat mencuci tangan menggunakan air yang mengalir dan cairan pembersih tangan. Namun, jika tidak ada antiseptik bisa memanfaatkan sabun yang ada busanya. Hal itu penting karena dengan itu bisa membersihkan koloni-koloni virus Covid-19.
"Kemudian pesantren bersih. Kami harapkan tempat cuci tangan bisa diperbanyak dan ketiga di pesantren ada TOPP artinya tanaman obat untuk pondok pesantren," kata perempuan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU itu.
Gubernur mengatakan, konsep pesantren tangguh juga akan kembali dikoordinasikan dengan berbagai pihak dan diharapkan bisa menjadi prototipe pesantren-pesantren lain di Jawa Timur dan seluruh Indonesia.
Dalam kunjungannya, gubernur juga menerima laporan persiapan Pesantren Lirboyo di era normal baru serta peran dari jajaran kepolisian untuk membantu pesantren guna berbenah.
Hadir juga pada acara itu, Ketua Umum PP Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Kediri KH Abdulloh Kafabihi Mahrus, Pengasuh Pesantren Lirboyo Kota Kediri KH M Anwar Manshur, sejumlah keluarga, serta pengurus pondok. Tampak pula Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar.
Dalam kesempatan tersebut gubernur juga menyerahkan bantuan kepada pesantren seperti masker kain, sprayer atau alat semprot, sarung tangan pendek, cairan pembersih tangan, vitamin C, sepatu bot, thermal gun, dan beberapa bantuan lain.
Kontributor: Iimam Kusnin Ahmad
Editor: Ibnu Nawawi