Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Alissa Wahid: Bagi Kami, Gus Dur Sudah Pahlawan Rakyat
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 14:00 WIB
Alissa Wahid diwawancarai media selepas peletakan batu pertama pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara di Jakarta, Sabtu (25/10/2025). (Foto: Suci)
Jakarta, NU Online
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul telah mengusulkan 40 nama tokoh untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, salah satunya Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menanggapi hal tersebut, putri sulung Gus Dur, Alissa Wahid mengatakan bahwa keluarga tidak pernah mengajukan Gus Dur untuk menjadi Pahlawan Nasional karena hal itu merupakan urusan negara.
"Bagi keluarga yang paling penting adalah Gus Dur adalah pahlawan rakyat. Hidup di dalam hati rakyat dan bermanfaat atau membawa berkah kepada rakyat. Itu bagi kami yang paling penting," kata Alissa ditemui selepas peletakan batu pertama pembangunan Pusat Kajian Islam Asia Tenggara di Jakarta, Sabtu (25/10/2025).
Meski begitu, kata Alissa, keluarga selalu mengapresiasi setiap pihak yang mengajukan Gus Dur untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional.
"Kami mengapresiasi bila ada kelompok-kelompok masyarakat yang selama 15 tahun ini hampir setiap tahun ada kelompok masyarakat atau state agency, itu sudah beberapa kali juga mengajukan," lanjutnya.
Keluarga berharap pemberian gelar pahlawan kepada Gus Dur dinilai dari kiprah dan perjuangannya secara utuh, bukan hanya dari posisinya sebagai presiden.
Baca Juga
Ketika Polisi Hentikan Mobil Gus Dur
"Beliau layak menjadi pahlawan bangsa karena pembelaan beliau kepada rakyat, kepada keadilan, kepada kemanusiaan. Bukan karena posisinya sebagai presiden,” tegasnya.
Alissa juga berharap agar pengajuan gelar pahlawan nasional bagi Gus Dur tidak dijadikan alasan bagi pihak lain untuk mengajukan tokoh-tokoh tertentu dengan alasan yang serupa.
"Misalnya begitu. Itu tentu yang kami harap, murni pengajuan tersebut adalah untuk melihat bagaimana Gus Dur secara utuh sebagai pembela rakyat," pungkasnya.
Sebelumnya, sebanyak 40 nama tokoh itu diusulkan Mensos kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon.
Beberapa nama yang diusulkan seperti Presiden ke-2 RI Soeharto; Presiden ke-4 RI Aburrahman Wahid atau Gus Dur; hingga aktivis buruh, Marsinah.
"Beberapa nama di antaranya kemarin sudah saya sampaikan ada Presiden Abdurrahman Wahid, ada Presiden Soeharto, juga ada pejuang buruh Marsinah, dan ada beberapa tokoh-tokoh juga dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia," kata Gus Ipul dilansir Kompas.