Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang yang juga Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus). (Foto: istimewa)
Makassar, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang yang juga Rais Syuriyah PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) mengatakan bahwa almarhum Anregurutta KH (AGH) Sanusi Baco adalah wali Allah atau waliyullah. Hal itu disampaikannya saat tahlil malam ketujuh AGH Sanusi Baco, Ahad (23/5).
"Sahabat saya ini (AGH Sanusi Baco), saya sangat yakin beliau adalah wali min auliya illah," kata Gus Mus. Karena itu, menurut Gus Mus, kita tidak perlu mendoakan AGH Sanusi Baco, dan justru lebih penting mendoakan diri kita.
"Sehingga kita tidak perlu mendoakan beliau. Menurut saya, justru kita perlu mendoakan diri-diri kita sendiri, semoga mendapat berkah dari allahyarham Kiai Sanusi Baco," sambungnya.
Gus Mus menyampaikan ciri-ciri wali Allah yang disebutkan dalam Al-Qur'an surah Yunus ayat 62 yang artinya "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
"Maka saya yakin saudara kita, guru kita, allahyarham Kiai Sanusi Baco ini min auliya illah," ulang Gus Mus.
Lalu Gus Mus mempertegas dalam surah Al-Ahqaf Ayat 13 yang artinya Sesungguhnya orang-orang yang berkata, "Tuhan kami adalah Allah," kemudian mereka tetap istiqamah tidak ada rasa khawatir pada mereka, dan mereka tidak (pula) bersedih hati.
Gus Mus pun mengatakan, AGH Sanusi Baco adalah orang yang istiqamah dalam semua hal. Baik mengamalkan ilmunya, mengajari orang, Istiqamah mendidik dengan mencontohkan perilaku yang sederhana. Mencontohkan apa yang dikerjakan Rasulullah SAW.
"Kalau mulia-mulia dalam mulut banyak sekali. Tapi mulia dalam perilaku, kita sangat kehilangan sekali dengan perginya allahyarham Kiai Sanusi Baco," ujarnya.
Diketahui Gus Mus adalah sahabat AGH Sanusi Baco. Persahabatannya dimulai saat AGH Sanusi Baco mendapat kesempatan meraih beasiswa dari Departemen Agama untuk kuliah di Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
Dalam perjalanannya ke Mesir, AGH Sanusi Baco seperjalanan dengan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Mereka sama-sama mendapat beasiswa kuliah Universitas Al-Azhar Kairo di Kairo.
Di negeri piramid itu, Gurutta Sanusi Baco mulai bersahabat dengan Gus Dur dan Gus Mus.
Kontributor: Ridwan
Editor: Kendi Setiawan