Banjarnegara, NU Online
Dalam rangka konsolidasi internal PCNU Kabupaten Banjarnegara menggelar acara bertajuk 'Ngumpulke Balung Pisah dan Silaturahim Kebangsaan' PCNU bersama DPC PKB Kabupaten Banjarnegara, Senin (7/6).
Acara mengusung tema 'Merawat Ukhuwah Warisan Bangsa, Meneguhkan Solidaritas Sosial Dalam Bingkai NKRI' dilaksanakan di RM Omah Tahu Sumedang, Sigaluh Banjarnegara, pada sore hari mulai pukul 20.00 sampai selesai.
KH Ahmad Muwaffiq yang biasa disapa Gus Muwaffiq yang hadir dengan bahasa khasnya menyampaikan banyak hal mulai masalah sosial, agama, ekonomi, Covid-19 dunia internasional dan lain sebagainya. Dengan bahasa riang penuh canda sehingga, suasana menjadi hangat walau sudah larut malam.
"Saya mengajak para Pengurus Cabang NU dan pengurus DPC PKB untuk terus mensyiarkan kebaikan dan kemaslahatan umat, apalagi di era digital saat ini dan era modern serta era keterbukaan," ucapnya.
Umat Islam bahkan santri menurut Gus Muwaffiq harus bisa menonjolkan diri demi kebaikan bersama. Karena dengan piranti yang serba modern ini kita sebenarnya diberikan kemudahan untuk melakukan itu semua. Namun kita juga harus waspada.
"Banyak sekali kegiatan kita sebagai umat Islam di Indonesia yang pada dasarnya bagian dari syiar kebajikan. Seperti kegiatan malam ini, silaturahmi. Saling memaafkan itu menjadi bangunan kebangsaan,” katanya.
Silaturahim lanjutnya, merupakan sebuah kebersamaan dalam bingkai kebangsaan. Karena dalam silaturahim terkandung doa yang akan membawa pada keberkahan, persatuan dan kebersamaan.
"Maka idealnya kegiatan silaturahim harus dipupuk di Indonesia," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut Gus Muwaffiq juga mengajak kepada semua yang hadir untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa termasuk mengikuti anjuran pemerintah pada saat pandemi Covid-19.
Gus Muwaffiq menyampaikan bahwa sekarang kita diberikan kemudahan untuk melakukan syiar, maka manfaatkan sarana yang ada untuk kebaikan umat.
"Gaungkan syiar kebaikan. Santri juga harus mampu menonjolkan diri ke dunia, kita tidak boleh malu untuk menyampaikan kebaikan pada dunia. Kampanyekan tahlil, karena bagian kebaikan yang kita miliki," pungkas Gus Muwaffiq.
Ketua PCNU Banjarnegara H Zahid Khasani menekankan pentingnya konsolidasi pengurus NU dengan silaturahim bersama termasuk dengan kader NU yang ada di politik. “Penting dilakukan konsolidasi antarkader agar ada kesamaan persepsi dalam berhidmah di NU sesuai dengan bidang yang digeluti,” paparnya.
Ketua DPC PKB Banjarnegara H wahid Jumali menyampaikan, sudah semestinya ada kordinasi jelas antara PCNU dan DPC PKB. “Kita tidak mungkin meninggalkan NU yang sudah membidani lahirnya PKB, sebuah keharusan untuk selalu berkordinasi menyusun kebijakan banyak hal,” ungkapnya.
Sekretaris PCNU Banjarnegara Ahmad Khozin kepada NU Online, Rabu (9/6) mengatakan, kegiatan pengumpulan balung pisah sebagai upaya merekatkan kembali hubungan kader NU yang berada di berbagai profesi baik yang pengurus maupun non pengurus.
"Mereka adalah kader-kader NU yang berada di lintas profesi tetap kita rangkul agar hubungan komunikasi dan batin tetap berjalan harmonis. Sehingga NU tetap berkibar dengan kadernya yang berada di mana-mana, tetapi tidak ke mana-mana," terangnya.
Hadir pada acara tersebut Jajaran PCNU, Pengurus DPC PKB, para Ketua MWCNU se-Banjarnegara, Ketua DPC PKB Banjarnegara, para Ketua Lembaga dan Banom NU tingkat cabang, serta KH Ahmad Muwaffiq (Gus Muwaffiq) dari Sleman Yogyakarta sebagai narasumber.
Kontributor: Zin Nulloh
Editor: Abdul Muiz