Nasional

Gus Yahya Sampaikan Dua Agenda Besar NU: Kemandirian dan Perdamaian Dunia

Jumat, 24 Desember 2021 | 15:55 WIB

Gus Yahya Sampaikan Dua Agenda Besar NU: Kemandirian dan Perdamaian Dunia

Ketua Umum PBNU terpilih periode 2021-2026, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). (Foto: Panitia Muktamar NU)

Bandarlampung, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Terpilih KH Yahya Cholil Staquf menyebutkan dua agenda besar NU dalam menyongsong abad kedua. Hal ini sebagaimana tema muktamar yakni Satu Abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia. 


“Sebetulnya yang dimaksud adalah bahwa di dalam menyongsong abad kedua NU, kita menginginkan untuk memancangkan dua agenda besar. Pertama, membangun kemandirian warga. Kedua, meningkatkan peran dalam pergulatan NU untuk mendukung perdamaian dunia,” ujar Gus Yahya dalam acara penutupan Muktamar ke-34 NU di UIN Raden Intan, Bandarlampung, pada Jumat (24/12/2021). 


Pada dua agenda besar itu, lanjutnya, sebenarnya NU telah memiliki rintisan-rintisan yang kuat dan sangat berharga. Namun ke depan, hal yang perlu dilakukan adalah menjahit berbagai macam inisiatif yang selama ini sudah dilakukan.


Gus Yahya menyebutkan, NU perlu melakukan pengembangan di bidang ekonomi rakyat, pendidikan, dan layanan-layanan kesehatan. Hal itu harus menjadi suatu agenda nasional yang terpadu untuk meningkatkan kualitas hidup warga NU secara khusus, dan rakyat banyak pada umumnya. 


“Sedangkan pergulatan untuk berkontribusi dalam perdamaian dunia, NU pun telah berhasil melakukan berbagai macam inisiatif yang semakin diapresiasi oleh masyarakat internasional,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.


Kini, NU perlu melakukan akselerasi lebih jauh sekaligus menjalin sinergi dengan inisiatif-inisiatif yang dilakukan oleh pemerintah. Sebab, menurut Gus Yahya, dalam lanskap dinamika internasional saat ini, tidak ada yang memiliki posisi paling tepat untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia yang melebihi Indonesia.


Muktamar yang dilangsungkan selama dua hari telah usai. Namun, Gus Yahya justru merasa ketagihan karena biasanya NU menggelar muktamar selama tiga hingga empat hari. Singkatnya  gelaran muktamar yang singkat itu harus dilakukan lantaran NU ingin menjaga keselamatan warga dari bahaya Covid-19. 


“Semua ini memang harus kita lakukan karena sebagaimana pemerintah dan kalangan masyarakat yang lain, NU jelas-jelas merasa ikut bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan warga dari ancaman pandemi yang sedang melanda,” katanya.


Ungkapan syukur dan terima kasih

Tak lupa, Gus Yahya juga mengungkapkan rasa syukur kepada Allah sekaligus menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu bagi kelancaran dan kesuksesan Muktamar NU. Di antaranya gubernur dan kapolda Lampung, rektor UIN Raden Intan dan Universitas Lampung, serta seluruh masyarakat Lampung. 


Ia menegaskan bahwa masyarakat Lampung sudah menyediakan keramahtamahan kepada seluruh tamu yang datang dari seluruh Indonesia di seantero negeri ini. “Semoga ini bukan terakhir kali kami menikmati keramahtamahan Lampung,” harap Gus Yahya. 


Untuk diketahui, acara penutupan Muktamar ke-34 NU ini dihadiri Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Rais Aam PBNU Terpilih KH Miftachul Akhyar, serta pengurus syuriyah dan tanfidziyah NU se-Indonesia. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad