Nasional

Gus Yaqut: Kader Ansor Harus Respons Cepat Adaptasi Teknologi

Sabtu, 15 Mei 2021 | 22:00 WIB

Gus Yaqut: Kader Ansor Harus Respons Cepat Adaptasi Teknologi

Ketum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas saat berbicara dalam halal bihalal virtual GP Ansor. (Foto: Tangkapan layar Zoom)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, meminta pada kader Ansor dan Banser untuk merespons cepat perubahan zaman yang berkembang pesat saat ini. Adaptasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi mendesak dilakukan. Sebab, situasi sekarang tidak senormal sebelumnya. 


“Kita harus ubah cara berpikir kita dengan pendekatan transformasi. Kader harus bisa lebih cepat beradaptasi dengan teknologi. Jangan sampai kita tertinggal dan akhirnya mlongo (tidak bisa berbuat apa-apa-red),” kata Gus Yaqut saat memberi sambutan pada Halal Bihalal Virtual GP Ansor, Sabtu (15/5) malam.


Gus Yaqut, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19 saat ini kegiatan-kegiatan organisasi harus tetap berjalan. Namun, tak bisa lagi seluruhnya dilakukan dengan cara bertemu fisik. Untuk itu, perlu terobosan baru atau penyiasatan yang taktis agar kader tetap bisa berkhidmat dan berdakwah. 


Gus Yaqut mencontohkan, beberapa pengkaderan di Ansor seperti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) atau Pendidikan Latihan Dasar (Diklatsar) saatnya untuk diujicoba dengan mengombinasikan secara virtual.


“Meski kehangatan tidak pernah sama dengan bertemu fisik, namun saya meyakini bahwa hati, perasaan, dan alam pikiran kita tetap bisa tersambung dan menyatu,” tandasnya dalam rilis yang diterima NU Online, Sabtu malam.


Menurut dia, pemanfaatan teknologi dan penguasaan dunia maya menjadi keniscayaan bagi para kader agar dakwah yang dilakukan juga lebih masif dan berdampak kuat. Ia menilai, kekuatan Ansor dan Banser yang sangat besar saat ini harus dioptimalkan untuk memberi kemanfaatan di berbagai lini kehidupan.


“Dengan penguasaan teknologi itu, maka komitmen besar Ansor dan Banser dalam menjaga ulama serta NKRI tetap terwujud,” ujar putra KH M Cholil Bisri Rembang ini. 


Dalam kesempatan itu, Gus Yaqut meminta maaf kepada seluruh kader karena Kongres Ansor belum bisa dilaksanakan sesuai rencana awal. Meski demikian, penundaan kongres akibat pandemi Covid-19 ini diyakini akan banyak mendatangkan hikmah bagi kemajuan organisasi pemuda NU ini ke depan. 


“Untuk itu, melalui forum ini saya meminta maaf kepada seluruh kader dan semoga kita bisa terus berkhidmat untuk NU dan NKRI,” terang pria yang juga Menag ini. 


Kekuatan luar biasa
Instruktur nasional GP Ansor, KH Ahmad Nadhif Mujib (Gus Nadhif), menilai kekuatan Ansor-Banser saat ini luar biasa. Selain memiliki jumlah yang sangat besar, kiprah Ansor-Banser di lapangan juga semakin nyata. Di berbagai daerah, Ansor-Banser selalu menjadi penggerak utama dalam kegiatan sosial seperti penanganan Covid-19. 


Meski demikian, Gus Nadhif  berharap Ansor dan Banser tidak lengah dengan potensi besar yang dimiliki tersebut. Sebab tantangan bangsa ke depan semakin kompleks lebih-lebih di era teknologi digital.


“Ansor dan Banser tak hanya kuat berkiprah di lapangan, tapi juga perlu di dunia maya. Selama ini, diakui kekuatan Ansor di dunia maya belum sangat kuat,” ujar Gus Nadhif. 


“Kebesaran Ansor saat disiapkan Allah untuk segalanya, maka transformasi media juang adalah keniscayaan, utama di media. Kekuatan di dunia maya harus kita imbangi,” sambung Pengasuh Pesantren Nahdlatut Thalibin, Tayu Pati ini.


Selain diikuti Sekjen Abdul Rochman, Waketum M Haerul Amri, Wakil Kasatkornas Banser Hasan Basri Sagala, Halal Bihalal Virtual GP Ansor ini juga diikuti lebih dari 300 peserta baik dari pengurus pusat, wilayah, cabang, anak cabang, ranting, dan cabang istimewa seperti Korea Selatan, Arab Saudi, Mesir, Taiwan, dan Malaysia.


Editor: Musthofa Asrori