Gus Yaqut: Kebermanfaatan Gerakan Keluarga Maslahat NU Harus Dirasakan Langsung Warga NU
Jumat, 9 Juni 2023 | 18:00 WIB
Ketua Satgas Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) di Yogyakarta pada Jumat, (9/6/2023). (Foto: istimewa)
Yogyakarta, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar kegiatan Sosialisasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) untuk wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Yogyakarta pada Jumat, (9/6/2023). Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan serupa yang digelar di Surabaya dua hari sebelumnya, Rabu (7/6/2023).
Kegiatan sosialisasi ini ini diikuti oleh 60 peserta yang terdiri pimpinan Pengurus Wilayah NU, Pengurus Cabang NU, dan pimpinan sejumlah badan otonom seperti Ansor, Muslimat, Fatayat, IPNU dan IPPNU se-wilayah Yogyakarta, serta pimpinan Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PWNU DIY.
Dalam sambutannya, Kasatgas GKMNU Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengatakan bahwa Gerakan Keluarga Maslahat memiliki urgensi yang sangat tinggi atas pembangunan peradaban. Pertama, karena pembangunan keluarga merupakan fondasi penting terhadap pembangunan peradaban umat manusia. Menurutnya, perbaikan kualitas kehidupan di dalam keluarga yang masif diyakini dapat berdampak pada perbaikan yang lebih luas hingga level peradaban manusia.
Kedua, dengan masifnya program yang dikerjakan oleh GKMNU ini, Gus Yaqut meyakini akan menambah nyata kebermanfaatan organisasi NU di tengah warganya dan masyarakat lebih luas.
“Kegiatan-kegiatan ini harus dipastikan kemanfaatannya. Output, outcome dan dampaknya harus terukur. Kemanfaatannya harus dirasakan langsung oleh keluarga. Bahkan, kata Ketum PBNU, kalau kemanfaatan kegiatan ini tidak bisa dirasakan keluarga, maka sebagai pengurus NU kita gagal,” kata Gus Yaqut di hadapan peserta, Jumat (9/6/2023).
Sebagai gambaran, Gus Yaqut menjelaskan bahwa program di dalam GKMNU akan sangat banyak jenis dan jumlahnya. Selain itu, pekerjaan di bawah GKMNU akan melibatkan berbagai mitra kerja seperti Kementerian Agama, Kementerian BUMN, Kementerian UMKM, Kementerian Kesehatan, dan kementerian/lembaga lain, serta pihak swasta.
Ia melanjutkan, secara teoritik, jenis program sudah dikurasi oleh tim satgas nasional. Jenis program yang dikerjakan merupakan program yang muaranya pada perbaikan keluarga seperti kemaslahatan keluarga, penanganan stunting, program kesehatan, program pendidikan, ketahanan ekonomi keluarga, dan program lain.
Gus Yaqut yang merupakan Menteri Agama RI ini juga mengatakan, keberadaan struktur GKMNU sangat penting untuk menjalankan kegiatan-kegiatan ini. Sebab walaupun NU memiliki struktur yang sudah ada dari pusat hingga desa yakni PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU hingga ranting, tetapi belum pernah terbukti berhasil mengerjakan pekerjaan secara sistematis dalam level nasional.
“Apakah kegiatan-kegiatan ini memungkinkan dikerjakan? Sangat mungkin, karena NU dari pusat sampai daerah. Namun apakah kita terbiasa mengerjakan pekerjaan dari atas sampai bawah itu? Belum tentu. Syaratnya tidak terlalu sulit, tergantung pada, bagaimana komitmen kita. Kalau ada keraguan, sebaiknya tidak usah terlibat. Ini penting untuk ditegaskan. Kalau tidak mau terlibat, silakan mundur saja,” tegasnya.
Kegiatan ini sendiri merupakan salah satu dari rangkaian sosialisasi yang dilakukan PBNU di level provinsi. Sebelumnya, pada Rabu (7/6/2023) kegiatan serupa telah dilakukan di Surabaya untuk pengurus NU di Jawa Timur. Rencananya, pada Sabtu (10/6/2023) kegiatan yang sama akan digelar di Solo untuk pengurus wilayah dan cabang NU se-Jawa Tengah.
Tampak hadir dalam kegiatan ini Waketum PBNU H Amin Said Husni, Ketua PBNU Hj Alissa Wahid, dan H Ishfah Abidal Aziz yang ketiganya merupakan Wakil Ketua Satgas Nasional GMKNU. Hadir pula Nyai Ida Fathimah Zainal, Rais Syuriyah PWNU Yogyakarta KH Masud Masduki, dan jajaran pengurus lain.
Editor: Syakir NF