Gus Yaqut: Merongrong Negeri Ini Sama dengan Menghina Kiai
Jumat, 28 Oktober 2022 | 23:06 WIB
Gus Yaqut, menirukan ungkapan Gus Dur, saat membuka Diklatsar Akbar Banser DKI Jakarta, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Jumat (28/10/2022). (Foto: NU Online/Aru Lego Triono)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) mengingatkan bahwa Ansor dan Banser memiliki dua tugas sekaligus yakni menjaga kiai dan menjaga NKRI. Gus Yaqut menegaskan, dua tugas itu sangat mudah dikatakan tetapi sulit untuk dipraktikkan.
Namun, Gus Yaqut memerintahkan kader Ansor dan Banser untuk selalu tegak lurus mencintai NKRI dan menjaga kiai. Sebab para kiai NU terdahulu merupakan pendiri republik ini. Dengan demikian, siapa pun yang merongrong negeri ini berarti juga telah menghina para kiai, sehingga Banser harus berani berdiri di garda terdepan menghadapi kelompok-kelompok seperti itu.
Gus Yaqut juga mengingatkan kader Ansor dan Banser agar tidak mundur dari barisan saat mendapatkan perundungan atau bully yang diberikan oleh kelompok lain.
Perundungan yang biasanya diutarakan ke Banser adalah soal menjaga keamanan gereja di saat natal atau rumah-rumah ibadah agama lain saat perayaan hari-hari besar keagamaan. Gus Yaqut kemudian mengutip ungkapan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
"Saya memerintahkan Banser menjaga gereja itu pada hakikatnya adalah menjaga keutuhan NKRI," kata Gus Yaqut, menirukan ungkapan Gus Dur, saat membuka Diklatsar Akbar Banser DKI Jakarta, di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Jumat (28/10/2022).
Ia juga mengingatkan tentang keistimewaan kader GP Ansor sebagai orang yang mendapat perhatian dan doa khusus dari Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari karena terlibat dalam khidmah organisasi.
"Barangsiapa yang mau mengurusi NU, saya anggap ia santriku. Siapa yang jadi santriku, saya doakan husnul khatimah beserta anak cucunya," begitu ungkapan Mbah Hasyim yang dikutip Gus Yaqut.
Menurut Gus Yaqut, tidak ada organisasi lain yang mendapatkan jaminan atau didoakan agar wafat dalam keadaan husnul khatimah dari pendirinya. "Ini yang membuat Ansor dan Banser istimewa, sehingga sampai saat ini kita sudah memiliki kader sebanyak 7 juta di seluruh Indonesia. Kita semua yang berkhidmah di NU melalui Ansor-Banser ini pasti didoakan oleh Hadratussyekh dan insyaallah sudah dapat satu tiket untuk masuk surga," tegas Gus Yaqut.
Tanda Kebangkitan NU di DKI Jakarta
Sementara itu, Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul Yakin menuturkan bahwa Diklatsar Akbar DKI Jakarta ini diikuti oleh 1024 peserta, dan akan berlangsung hingga Ahad (30/10/2022).
"Baru kali ini kita berhasil melaksanakan Diklatsar diikuti oleh 1024 orang. Ini tanda-tanda kebangkitan NU di DKI Jakarta," ungkap Yakin.
Ia berterus terang bahwa rekrutmen anggota dan kader baru Ansor-Banser di DKI Jakarta bukanlah pekerjaan yang mudah alias sangat sulit. Bahkan hari-hari Yakin hanya habis untuk mendiskusikan soal pola rekrutmen kader Banser di Jakarta.
"Alhamdulillah dengan kerja keras semua pimpinan wilayah, hari ini terbukti kita mampu mendapatkan kader sebanyak lebih dari 1000 orang," kata Yakin.
Di awal, banyak yang ragu dengan Yakin yang akan menggelar Diklatsar sebanyak 1000 orang lebih. Bahkan, ada yang ragu soal masalah pendanaan. Namun, keraguan-keraguan itu diabaikan dan berhasil dijawab.
"Saya belajar dari Gus Yaqut, tidak perlu kaya, yang penting kalau kita butuh, ada. 1000 orang ini tidak akan kekurangan, saya pqstikan makan sehari 3 kali," kata Yakin, disambut tepuk tangan meriah para hadirin dan 1000 calon kader Banser itu.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Mahbib Khoiron