Nasional

Harlah Ke-95 NU, Presiden Jokowi: Santri Berperan dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

Sabtu, 30 Januari 2021 | 21:00 WIB

Harlah Ke-95 NU, Presiden Jokowi: Santri Berperan dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

Presiden Jokowi saat menyampaikan Harlah ke-95 NU melalui video streaming. (Foto: Dok. BPMI Setpres)

Jakarta, NU Online
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengaku bangga menyaksikan para Nahdliyin muda dan santri di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) karena berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi umat berbasis pesantren. 


Setiap Presiden berkunjung ke pesantren-pesantren, ia mengaku melihat optimisme tinggi lantaran para santri tidak hanya memahami agama. Akan tetapi juga diajarkan untuk menguasai dunia wirausaha. Bahkan saat ini, santri sudah melek digital dan membawa manfaat nyata bagi Indonesia. 


“Apalagi dalam menjawab tantangan era revolusi industri jilid keempat, dan kompetisi global sekarang ini,” ujar Jokowi dalam sambutan untuk Hari Lahir (Harlah) ke-95 NU yang jatuh pada 31 Januari 2021, melalui sebuah tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, pada Sabtu (30/1). 


Selain itu, ia juga merasa bersyukur dan berterima kasih kepada NU yang senantiasa konsisten membela Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Jokowi menuturkan, NU selalu berada di garda terdepan dalam membela kepentingan bangsa dan negara.


“Kita semua melihat bukti, NU berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menggerakkan semangat nasionalisme dan semangat toleransi serta dalam melawan segala bentuk radikalisme dan terorisme,” kata Kepala Negara.


Jokowi melanjutkan, peran strategis para kiai, ibu nyai, dan para santri bersama seluruh pemangku kepentingan negara telah ikut membangun masa depan Indonesia dan sangat diharapkan.


“Mari kita dukung terus NU agar terus bergerak dan berkontribusi untuk memperkuat kehidupan bangsa Indonesia dan memajukan peradaban dunia dengan spirit Islam Nusantara yang rahmatan lil alamin,” harap Presiden.


“Saya mengucapkan selamat Hari Lahir yang ke-95 untuk NU. Semoga Allah senantiasa merahmati dan memberkahi NU serta warga Nahdliyin di seluruh dunia,” tuturnya.

 

NU bersama rakyat kecil

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menegaskan, di harlah ke-95 ini, NU akan terus menyuarakan keadilan dan membersamai rakyat kecil yang belum mendapat haknya secara wajar.


“Mari kita suarakan keadilan. Karena masyarakat kita masih banyak yang tertindas. Masih banyak yang miskin, masih banyak yang belum mendapatkan haknya dengan wajar. Mari kita berpihak pada rakyat kecil yang masih butuh pendampingan dari kita semua,” tegas Kiai Said.


Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa ada sebuah perusahaan di Indonesia yang mengelola tanah seluas lima juta hektar, tapi banyak rakyat Indonesia tidak punya tanah walau hanya satu jengkal saja. 


“Banyak warga satu jengkal tanah saja tidak punya, cari makan masih kesulitan, nasibnya entah ke mana tidak jelas seperti apa,” ungkap Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan ini.


Di samping itu, Kiai Said berpesan kepada seluruh generasi muda NU untuk mampu mengontekstualisasikan ajaran dan ilmu yang terdapat dalam kitab kuning. Sebab semua permasalahan kehidupan yang berkaitan dengan prinsip terkait syariat Islam, tersedia di kitab kuning.


“Kita harus mampu mengontekstualisasikan. Sebenarnya semua masalah yang prinsip, yang berkaitan dengan prinsip terkait syariat Islam, di kitab kuning sudah ada. Semua sudah dibahas pokok-pokoknya,” kata Kiai Said.


“Tinggal kita harus mampu agar bagaimana ilmu yang ada di kitab kuning itu muthabaqah li zaman wa munasabah lil waqi’, yaitu kontekstual dan cocok dengan zaman sekarang ini,” pungkasnya.


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori