Haul Ke-14 Gus Dur Ajak Anak Muda Kenali Budaya dan Etika Demokrasi
Kamis, 7 Desember 2023 | 10:30 WIB
Jakarta, NU Online
Putri ke-4 KH Abdurrahman Wahid, Inayah Wulandari Wahid mengungkapkan keprihatinan dengan kondisi bangsa saat ini. Bukan hanya situasi politik melainkan juga kondisi generasi muda yang dinilainya kurang mengenal sejarah serta nilai-nilai baik yang diajarkan oleh para tokoh bangsa.
Berangkat dari keprihatinan itu Inayah berniat mengenalkan pemikiran-pemikiran dan ajaran-ajaran Gus Dur terutama mengenai politik kebangsaan pada Haul ke-14 Gus Dur di Ciganjur, 16 Desember 2023 mendatang dengan mengangkat tema Meneladani Budaya Etika Demokrasi Gus Dur.
"Banyak orang mengaitkan demokrasi Gus Dur memang demokrasinya Gus Dur seperti apa? Tindakan, ucapan, kebijakan Gus Dur ketika ngomong politik rakyat, politik kebangsaan. Nah itu yang akan kami munculkan dalam berbagai bentuk pada saat nanti haul," ungkap Inayah seperti dikutip NU Online dari kanal Youtube Swara NU, Kamis (7/12/2023).
Inayah menganggap banyak orang yang mengenal Gus Dur hanya sebagai Presiden ke-4. Ketika publik bicara demokrasi konteksnya Gus Dur sebagai presiden padahal jauh sebelum Gus Dur menjabat presiden telah mengenalkan demokrasi dengan cara menjadi penggerak sosial.
"Gus Dur membawa kekuatan demokrasi itu jauh sebelum jadi presiden dan setelah jadi presiden dengan cara menjadi penggerak sosal yaitu mengumpulkan simpul-simpul masyarakat dan itu yang tergerak bahwa kekuatan ada di tangan rakyat," terang Sekretaris Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Inayah menilai sistem politik hari ini tidak berpihak pada rakyat hanya berpihak pada elit tertentu saja. Maka yang bisa dilakukan adalah membentuk simpul-simpul masyarakat yang kritis. Dalam konteks pemilu, masyarakat memilih pemimpin bukan karena sentimen, janji atau gimik.
"Jadi itu yang saya rasa penting ingatkan hari ini bahwa kita bisa loh benahi pelan-pelan demokrasi kita, daya kritis masyarakatnya, resiliensinya kemudian bagaimana mereka punya kekuatan untuk menuntut perubahan itu yang kita harapkan," jelas Inayah.
Demokrasi Gus Dur
Inayah mengatakan, Gus Dur selalu menekankan bahwa tidak ada kekuasaan yang pantas dibela mati-matian apalagi sampai mengorbankan masyarakat.
"Hari ini banyak sekali pemimpin yang kita lihat bukan lagi fokus pada bagaimana kekuasaan diletakkan di tangan masyarakat. Dan, tugas para politisi itu sebenarnya membantu supaya demokrasi bisa berjalan dengan baik tapi yang terjadi hari ini para politisi dan para elit berebut kekuasaan," ungkap Inayah.
"Kalau bicara demokrasi Gus Dur bukan hanya siapa yang akan membawa negara, mau dibawa dan siap dalam bentuk apa tapi juga siap untuk tidak menjabat, tidak memilih, untuk tidak berkuasa demi kemaslahatan rakyat," jelasnya.
Ajakan hadiri haul Gus Dur
Inaya mengajak masyarakat untuk hadir pada peringatan Haul ke-14 Gus Dur yang digelar di kediaman Gus Dur Jalan Warung Sila No 10 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada tanggal 16 Desember 2023, pukul 20.00 WIB.
Haul kali ini terbuka untuk umum dan akan menghadirkan salah satu sahabat Gus Dur sekaligus Mustasyar PBNU, yaitu KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus.
"Para khalayak yang ingin mengenang Gus Dur, sambung rasa dengan teman-teman lainnya monggo hadir di Ciganjur. Tahun ini kita memulai kembali untuk umum karena tahun sebelumnya masih pandemi dan digelar secara hibrid," ajaknya.
Inaya mengatakan, pada haul ke-14 temanya akan menegaskan lagi budaya etika demokrasi di bawah kepemimpinan Gus Dur. Inayah menilai tema ini menjadi relevan dengan kondisi bangsa hari ini.
"Kami melihat demokrasi hari ini diacak-acak seenaknya. Apakah orang-orang yang berkontestasi legal, menyalahi aturan? Mungkin enggak. Tapi apakah etis? Belum tentu. Jadi itu yang ingin kami munculkan," katanya.
Lebih lanjut, Inayah menyampaikan pemilu 2024 didominasi anak muda yang jaraknya jauh dari demokrasi yang diperjuangkan Gus Dur. Oleh karena itu, pesan yang dibawa dalam tema ini supaya anak muda mengingat lagi demokrasi yang dibawa Gus Dur.
"Hari ini terutama teman-teman muda yang menjadi peserta pemilu mungkin gapnya jauh dari Gus Dur. Mereka juga enggak tahu demokrasi yang dibawa Gus Dur makanya kita ingin mengenalkan kembali propose itu sebagai etika," tandasnya.