Identik dengan Humor, Gus Yaqut Harap Makin Banyak Santri Memimpin Negeri
Jumat, 6 Oktober 2023 | 13:45 WIB
Menteri Agama H Yaqut Cholil Qoumas usai meluncurkan Peringatan Hari Santri Tahun 2023 di Auditorium HM Rasjidi Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Jakarta, Jumat (6/10/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Jakarta, NU Online
Menteri Agama Republik Indonesia (Menag) H Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan santri Identik dengan tiga hal yaitu kopi, humor, dan rokok. Berkaitan dengan karakter santri yang humoris, ia berharap makin banyak santri yang memimpin negeri, supaya Indonesia tidak tegang.
"Mudah-mudahan banyak santri yang memimpin negeri ini, supaya nggak tegang-tegang amat, supaya lebih banyak candaan-candaannya," ujarnya pada Peluncuran Logo dan Tema Hari Santri 2023 di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (6/10/2023).
Ia pun menjelaskan bahwa santri selalu punya humor. Maka dari itu sebagai santri menjelang tahun politik jangan ikut-ikutan tegang. Gus Yaqut lalu menceritakan satu guyonan santri.
"Jadi ada satu guyonan santri, sehebat-hebatnya santri itu tidak pernah bisa berani dengan istri. Diceritakan ada dua golongan di akhirat, satu suami yang memimpin istri, istri yang memimpin suami," ujarnya.
Kemudian malaikat bingung, sebab barisan suami yang dipimpin istri lebih banyak, sementara suami yang memimpin istri hanya satu orang namanya Nuruzzaman.
"Malaikat heran lalu bertanya, ditanya ya Nuruzzaman kamu kok hebat sekali? Dijawablah saya nggak tahu, saya di sini saja disuruh istri saya," jelas Yaqut yang diikuti oleh gelak tawa seisi ruangan.
Lebih lanjut ia mengungkapkan guyonan-guyonan semacam itu merupakan hal yang biasa di kalangan santri dan pesantren. Tetapi sekarang guyon malah jadi serius, dianalisis secara politik sampai disiarkan di TV "Sudahlah candaan-candaan jangan dianggap serius, nggak usah dikaitkan dengan apa yang sudah berkembang sekarang, karena itu berbeda sekali." ujarnya.
Selanjutnya ia menjelaskan santri merupakan pemenang sejarah dan yang berani menghadapi sejarah dengan segala kenyataannya.
"Jadi santri ditakdirkan untuk menjadi pemenang sejarah, jadi apapun yang ada di depannya itu tidak akan membuat takut. Satu-satunya yang membuat takut santri itu tadi yang saya ceritakan. Atas nama menteri Agama saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh santri, baik yang di masa lampau maupun santri saat sekarang yang memiliki jejak sejarah di setiap waktunya," pungkasnya.