Ikatan Hafizah Fatayat NU Hadir Aktualisasikan Aswaja Annahdliyah
Rabu, 5 Mei 2021 | 01:00 WIB
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Fatayat NU mengadakan Silaturahmi Nasional Ikatan Hafizah Fatayat NU, Selasa (4/5). Diawali dengan kegiatan Khotmil Qur'an kegiatan ini digelar bersamaan dengan Sosialisi Empat Pilar MPR RI.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara luring dan daring. Kegiatan luring bertempat di Rumah Dinas Wakil MPR RI Guz Jazil, dengan tetap memerhatikan dan menerapkan protokol kesehatan.Silatnas bertema Membumikan Al-Quran dan menghadirkan Ruh kehidupan.
Halimah, Ketua Ikatan Hafizah Fatayat NU mengatakan IHF NU adalah lembaga atau perangkat yang dibentuk oleh Pimpinan Fatayat NU di semua tingkatan. IHF NU bertujuan untuk pengembangan pembelajaran dan pengajaran Al-Qur'an dalam rangka mengaktualisasikan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah dan pandangan keagamaan yang inklusif kepada masyarakat luas.
"IH Fatayat NU ini lembaga rintisan yang didirikan pada masa kepemimpinan Mbak Anggia Ermarini dengan harapan dapat menjawab apa yang menjadi harapan masyarakat dan bisa dinikmati programnya oleh masyarakat," ujarnya.
Halimah juga mengatakan IHF memiliki banyak metode untuk menghafal Al-Qur'an seperti satu hari satu ayat.
Ketua Umum PP Fatayat NU, Anggia Ermarini, mengatakan dalam sambutanya IHF adalah lembaga baru dan lahir pada masa kepemimpinannya. Dia berharap lembaga ini bisa menjadi gerakan nyata dan sampai ke seluruh wilayah dari PW, PC PCI, sehingga bisa disinergikan program-program yang bisa dinikmati oleh masyarakat lebih luasnya lagi.
"Di usia Fatayat NU ke-71 tahun ini ada beberapa tantangan yang kita hadapi dan tantangan- tantangan itu menuntut kita untuk memiliki kompetensi yang tepat dalam menjawab tantangan tersebut," ujarnya.
"Ketika kita mendapatkan tantangan tentunya kita juga mempunyai alternatif atau inovasi. Program IHF diharpkan bisa dirasakan oleh masyarakat salah satunya adalah punya kelas Hafiz yang memang sekarang sangat dirindukan oleh masyarakat," ungkapnya.
Wakil Ketua MPR Jaziul Fawaid menyampaikan Fatayat NU harus mewujudkan cita-cita luhur sesuai yang tertera dalam Mars Fatayat NU, Fatayat berasas Pancasila, bersendi Al-Qur'an dan sunnah, Ahlusunah wal Jamaah menuju ridla Allah.
"Salah satu tugas fungsional saya adalah sosialisasi 4 pilar. Saya ingin pada bulan yang mulia ini, bulan suci Ramadhan Fatayat bisa mengambil hikmahnya, karena selain IHF di adakan di bulan suci Ramadhan, Republik Indonesia juga merdeka atau dilahirkan," ungkapnya.
Menurutnya, setiap tanggal 9 Ramadhan Fatayat NU bisa mengadakan kegiatan atau merayakan Hari Kemerdekaan. "Fatayat NU harus mengambil hikmah bahwa bangsa ini adalah bangsa yang berkah sesuai dengan yang tercantum pada undang-undang dasar dengan keberkahan Tuhan Yang Maha Esa," lanjutnya.
Ia mendorong Fatayat NU menjadikan semagnat bulan suci Ramadhoan supaya menjadi manusia sejati kalau bangsa menjadi bangsa yang sejati, yakni bangsa yang tidak terbuai hawa nafsu. Bagsa yang sejati juga bisa melahirkan kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran.
"Makanya di bulan Ramadhan ini saya merasa senang atau kita semua hadir bersama dalam rangka sosialisasi 4 pilar. Tidak akan ada pilar bangsa kecuali ada Kemerdekaan Republik Indonesia. Kemerdekaan Republik Indonesia tidak akan terjadi jika tanpa berkah rahmat dan perjuangan para ulama sehingga Indonesia lahir di 9 Ramadhan," jelasnya.
Kontributor: Siti Mubayanah
Editor: Kendi Setiawan