Imbau Segera Booster, Epidemiolog: Kalau Ada Kesempatan, Jangan Pilih-Pilih
Senin, 14 Februari 2022 | 17:00 WIB
Jakarta, NU Online
Di tengah laju kenaikan kasus harian Covid-19 secara signifikan di Indonesia, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dr Syahrizal Syarif mengimbau masyarakat untuk segera mendapatkan vaksinasi dosis lanjutan atau booster bagi yang belum.
“Sekali lagi kalau ada kesempatan booster, jangan pilih-pilih. AstraZeneca atau Pfizer, keduanya oke,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima NU Online, Ahad (13/2/2022).
Dokter Syahrizal menilai bahwa untuk saat ini, angka kenaikan kasus harian Covid-19 akan terus mengalami peningkatan. Meski begitu, penambahan kasus khususnya di wilayah DKI Jakarta didominasi oleh varian Omicron yang cenderung bergejala ringan bahkan tanpa gejala.
“Angka Covid sih, akan terus naik. Saat ini sebenarnya di lapangan sudah lebih dari 100 ribu-an. Tapi, beban rumah sakit belum tertekan. Gejala ringan bahkan banyak tanpa gejala,” ujarnya.
Untuk itu, ia menghimbau masyarakat untuk tidak panik dan khawatir. Tetap menerapkan protokol kesehatan. “Walau kasus tinggi, tapi dominan varian Omicron. Jadi, tidak perlu khawatir,” ujar dr Syahrizal.
“Di pulau Jawa belum merata 70% vaksin lengkap. 100 persen Jawa kasus varian Omicron, luar Jawa masih Delta. Jadi tetap prokes,” sambungnya.
Lebih lanjut, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesehatan periode 2015-2021 itu mengatakan bahwa banyak negara di benua Eropa saat ini sudah menetapkan situasi Covid-19 sebagai penyakit endemik.
“Negara-negara di Eropa sudah menetapkan situasi Covid-19 dalam situasi endemik, di mana Omicron mendominasi varian. Hal ini karena negaranya daratan, informasi varian lengkap, penduduk sudah vaksin lengkap di atas 70 persen,” paparnya.
Kemenkes mencatat, penambahan kasus konfirmasi pada Ahad 13 Februari 2022 sebanyak 44.526 pasien. Total tersebut menambah kasus aktif saat ini menjadi 352.839 pasien.
Angka kasus aktif didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan angka kematian. Sementara itu, sebanyak 111 orang meninggal dan kasus sembuh sebanyak 26.916 orang.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori