Nasional

Ini Harapan IKA-PMII Terkait Muktamar NU di Jombang

Kamis, 25 Juni 2015 | 01:00 WIB

Jakarta, NU Online
Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) berharap Muktamar ke-33 NU yang akan berlangsung di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus 2015 mendatang bisa memberikan keteladanan kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. NU sebagai organisasi Islam terbesar menjadi acuan dalam hal moralitas.<>

“Muktamar NU harus memberikan keteladanan baik dalam hal keagamaan maupun secara organisatoris. Jangan sampai Muktamar NU seperti partai politik. Kalau itu terjadi sangat disayangkan,” kata Ketua Umum IKA-PMII Achmad Muqowam dihubungi NU Online di Jakarta, Rabu (24/6).

Muktamar NU di Jombang rencananya akan menerapkan sistem pemilihan 'tidak langsung' dalam pemilihan pucuk pimpinan NU, yakni dengan sistem ahlul halli wal aqdi atau Ahwa. Bebeda dengan Majelis Alumni IPNU yang menyatakan dukungan diterapkannya Ahwa, IKA-PMII tidak dalam posisi mendukung atau tidak. “Pilihan apapun kalau dasarnya moralitas tidak menjadi soal,” katanya.

Terkait suksesi kepemimpinan NU, Muqowam mengatakan, pihaknya tidak melakukan manuver apapun untuk menggolkan kader PMII menjadi pimpinan NU. “Baik IPNU, IPPNU, Ansor, atau PMII itu satu tarikan nahdliyah, semuanya genuin NU,” kata anggota DPD RI itu.

Salah satu agenda pembahasan muktamar NU di Jombang adalah membahas apakah PMII akan kembali menjadi salah satu badan otonom NU, menurutnya, PMII berada dalam posisi harus merapat kembali ke NU.

“Diskursus ini (kembali ke NU atau tidak) sebenarnya perlu tidak perlu. Dalam deklarasi (independen) Munarjati sebenarnya tetap terjadi kohesivitas. Yang terjadi sekarang PMII dianggap jalan sendiri. NU bahkan akan mengancam bikin organisasi kemahasiswaan baru. Jadi perbincangan sebenarnya tidak taktis strategis lagi. Tapi kembali ke NU itu menjadi pilihan,” katanya. (A. Khoirul Anam)


Terkait