Para pengelola perpustakaan perguruan tinggi NU dari berbagai daerah sepakat membentuk asosiasi Perpustakaan Perguruan Tinggi NU
Dalam kesempatan tersebut Yeni Fitriah dari UNU Surabaya terpilih sebagai ketua, Abdullah Badruzzaman dari UNU Yogyakarta terpilih sebagai sekeretaris dan Lilik Ernawati F dari Universitas Islam Malang sebagai bendahara. Sementara anggota tim formatur adalah Hasan Bashori dari Pojok Gus Dur PBNU, Ahmad Baidlowi dari STIES Babussalam Jombang, Ernawati dari STAI Sunan Pandanaran Yogyakarta, Muhammad Nafis dari Ikatan Alumni Madrasahul Qur’an Tebuireng dan HM Syafi'i Budhi.
Dalam acara tersebut juga diadakan sarasehan dengan narasumber Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhamadiyah Aisyiyah (FPPTMA) Lasa HS. Ia menceritakan bagaimana FPPTMA terbentuk. Dari cerita itu, diharapkan bisa menginspirasi pengelola perpustakaan Perguruan Tinggi NU.
Pembentukan APPTNU dipimpin Labibah Zain dari UIN Sunan Kalijaga yang saat ini menjabat Past Presiden SLA Asia dan Mufid Rowi dari UIN Malang yang juga Ketua Asosiasi perpustakaan Perguruan Tinggi Jatim dan didukung sepenuhnya Oleh Kardi dari IAIN Ponorogo dan Muhsin Khalida dari UIN Sunan Kalijaga yang juga sekaligus sebagai Penasehat Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca Nasional sekaligus penggagas gerakan Psychowriting di Indonesia
Pengurus dan tim formatur terpilih APPTNU ini selanjutkan akan melengkapi kepengurusan yang melibatkan pengelola perpustakaan NU se-Indonesia, melakukan audiensi ke LPTNU, mengadakan rapat kerja penyusunan program, pelantikan, seminar serta workshop guna peningkatan kualitas SDM di Perpustakaan NU.
Program-program andalan APPTNU akan meliputi Pembuatan Standar Perpustakaan Perguruan Tinggi NU, akreditasi, otomasi perpustakaan serta pembuatan repositori. Dengan adanya Perpustakaan Perguruan Tinggi yang kuat, diharapkan Perguruan Tinggi NU semakin diakui dan akreditasi Perguruan Tinggipun menjadi lancar.
Diharapkan setelah APPTNU kuat, melalui program-programnya juga dapat membantu perpustakaan-perpustakaan pesantrean, sekolah serta pojok baca agar dapat menjadi preservasi pengetahuan lewat penyelamatan buku-buku karya para tokoh NU sekaligus meningkatkan kemampuan literasi masyarakat.
Editor: Abdullah Alawi