Nasional

Jangan Dikira Tak Ada, Ini Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Cinta Tanah Air

Rabu, 17 Agustus 2022 | 09:30 WIB

Jangan Dikira Tak Ada, Ini Ayat-ayat Al-Qur'an tentang Cinta Tanah Air

Ilustrasi hari kemerdekaan, HUT RI. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Indonesia saat ini tengah merayakan hari kemerdekaannya yang ke-77. Sebagai sebuah negara, Indonesia dibentuk oleh banyak kalangan, tak terkecuali para kiai, ulama. Di dalamnya, terdapat banyak juga kiai-kiai dari Nahdlatul Ulama.


Hal ini tentu sudah bisa dipastikan, bahwa negara Indonesia ini berdiri dengan dasar pijakan keagamaan yang kuat. Tidak lagi perlu diragukan, bahwa bentuk negara Indonesia ini sudah sesuai juga dengan syariat.


Kebersamaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini yang harus tetap dijaga di tengah perbedaan yang sangat kentara, mulai suku, bahasa, hingga agama.


Setidaknya, ada 3 ayat Al-Qur’an yang mengingatkan umat Islam untuk dapat setia bernegara dan berbangsa, serta menjaga stabilitas negaranya agar tetap aman dan damai, tanpa adanya persinggungan di dalamnya.


1. Al-Qashash [28] ayat 85


 إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ


Artinya: “Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur’an benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.” (QS. Al Qashash: 85)


Ada yang menafsirkan kata ma’ad dengan Makkah, akhirat, kematian, dan hari kiamat. Namun menurut Imam Fakhruddin Al-Razi dalam tafsirnya Mafatih Al-Ghaib, mengatakan bahwa pendapat yang lebih mendekati yaitu pendapat yang menafsirkan dengan Makkah.


Dalam tafsirnya Ruhul Bayan, Ismail Haqqi menyampaikan bahwa ayat di atas menjadi dalil untuk cinta tanah air. Sebab, diksinya menunjukkan isyarah untuk cinta terhadap tanah air mengingat Rasulullah saw juga kerap menyebut tanah air dalam perjalanan hijrahnya.


2. QS At-Taubah ayat 122


وَما كانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ 


Artinya: "Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya." (QS. At-Taubah: 122)


Menurut Syekh Muhammad Mahmud al-Hijazi dalam Tafsir al-Wadlih, bahwa cinta tanah air adalah sebuah kewajiban suci. Sebab, tanah air membutuhkan pejuang dengan pedang dan pejuang dengan argumentasi.


3. QS An-Nisa [4] ayat 66


وَلَوْ أَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِم أَنِ اقْتُلُوْا أَنْفُسَكم أَوِ أخرُجُوا مِن دِيَارِكُمْ مَا فَعَلُوْه إِلَّا قليلٌ مِنْهُمْ   


Artinya: “Dan sesungguhnya jika seandainya Kami perintahkan kepada mereka (orang-orang munafik): ‘Bunuhlah diri kamu atau keluarlah dari kampung halaman kamu!’ niscaya mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka..." (QS. An-Nisa': 66).


Syekh Wahbah Al-Zuhaily menyampaikan dalam tafsirnya al-Munir fil Aqidah wal Syari’ah wal Manhaj, bahwa ayat di atas menjadi petunjuk atau dalil untuk mencintai tanah air. Sebab, orang memiliki ketergantungan terhadap negerinya itu.


Pewarta: Syakir NF

Editor: Fathoni Ahmad