Jakarta, NU Online
Tim Bersih-Bersih Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan Panitia Festival Tajug melakukan bersih-bersih sejumlah masjid peninggalan para wali di kota dan kabupaten Cirebon. Ada sembilan masjid yang akan digunakan untuk kegiatan Festival Tajug yang diadakan Sabtu-Ahad (20-21/10), sebagai bagian dari perintah Hari Santri 2018.
"Ada sembilan masjid yang dibersihkan, yaitu Masjid Agung Pajlagrahan, Sang Cipta rasa, Langgar Agung, Merah Panjunan, Pangeran Kejaksan, Kramat Kaliwulu, Trusmi, Kanoman dan masjid Gunung Jati," kata Ketua Tim BBM PWNU Jawa Barat Dindin Ibrohim kepada NU Online, Senin (15/10).
Menurut Dindin, banyak kegiatan yang akan dilangsungkan di masjid yang menjadi sasaran bersih-bersih ini, seperti pelatihan shalat sempurna, lomba puji- pujian dan adzan pitu, dan lomba tahfidz.
"Iya, nanti banyak kegiatan di masjid-masjid ini," ucapnya.
Pihaknya berharap, kegiatan yang akan dihadiri Presiden Joko Widodo, sejumlah menteri kabinet kerjanya, pimpinan PBNU, dan pemerintah daerah ini berjalan lancar.
Sementara Humas Keraton Kasepuhan, Ahmad Jazuli menyambut baik festival tajug yang diadakan di tempatnya. Kegiatan tersebut, anggapnya, berkaitan dengan pesan Sunan Gunung Jati untuk mengelola tajug.
"Kami sangat mendukung kegiatan ini karena tajug merupakan peninggalan para wali," kata Jazuli.
Sementara terkait pembersihan masjid peninggalan para wali, Jazuli memerintahkan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat untuk mendampingi panitia, sebab dibutuhkan keahlian khusus, terutama beberapa bagian masjid yang masih orsinil, seperti kayu ukiran.
"Dalam setiap membersihkan masjid selalu ditemani kaum atau DKM masjid agar tidak salah dalam membersihkannya," ucapnya. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)