Nasional

Jelang Pelantikan Presiden, PBNU Ajak Masyarakat Awasi Jalannya Pemerintahan Prabowo-Gibran

Senin, 7 Oktober 2024 | 12:00 WIB

Jelang Pelantikan Presiden, PBNU Ajak Masyarakat Awasi Jalannya Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ilustrasi Gedung PBNU, Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi jalannya pemerintahan yang akan dijalankan oleh Presiden Ke-8 RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Ke-14 RI Gibran Rakabuming Raka.


Hal itu diungkapkan Gus Ulil menjelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada 20 Oktober 2024 mendatang.


"Tentu saja Pak Prabowo juga harus tetap diawasi pemerintahannya karena bagaimanapun pengawasan terhadap pemerintahan terutama dari pihak masyarakat sipil itu penting sekali," kata Gus Ulil kepada NU Online, usai Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Gedung PBNU, Jakarta, Ahad (6/10/2024).


"NU sebagai bagian dari kekuatan masyarakat sipil juga akan melakukan pengawasan terhadap pemerintahan mendatang," tambahnya.


Gus Ulil juga mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) ikut melakukan pengawasan terhadap jalannya kepemimpinan eksukutif itu. Menurutnya, tanpa kontrol dan pengawasan akan terjadi penyelewengan terhadap kekuasaan yang telah diamanahi oleh rakyat.


"Jika dia (penguasa) diserahi satu kekuasaan dan tidak diawasi kekuasaan itu maka ya kekuasaan itu rentan potensi dan sebagaimana terbukti selama ini juga bisa disalahgunakan oleh pihak yang bersangkutan," jelasnya.


Selain pengawasan, Gus Ulil juga mengaku akan memberikan dukungan kepada Prabowo-Gibran sehingga dapat menjalankan program-program dan cita-cita yang kerap dikemukakan Prabowo di dalam pidatonya.


Ia menegaskan, presiden baru yang terpilih melalui Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kemarin itu merupakan hasil yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), sehingga perlu diterima dengan segala kelemahan dan kelebihannya.


"Kita anggap sebagai proses politik yang berhasil ya melahirkan memunculkan tokoh yang dianggap oleh mayoritas penduduk atau masyarakat Indonesia dalam satu putaran Pilpres sebagai satu promotor yang layak memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan," katanya.


Lebih jauh, Gus Ulil meminta seluruh lapisan masyarakat agar menghormati keputusan KPU. Meski ada yang tidak puas, tetapi Gus Ulil mendorong harus menganggap bahwa Prabowo Subianto itu adalah presiden bagi semua golongan.


"Tidak hanya bagi golongan yang kemarin mendukung Pak Prabowo tapi juga bagi semua golongan, baik yang mendukung atau yang tidak mendukung," terangnya.


Sebagaimana diketahui, KPU telah menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029, melalui rapat pleno yang digelar di kantor KPU, Jakarta Pusat, pada 24 April 2024.


Prabowo-Gibran terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 dalam Pemilihan Umum 2024 dengan perolehan suara sebanyak 96.214.691 suara atau 58,59 persen.