Deli Serdang, NU Online
Pimpinan Pusat Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) mengembangkan metode Bagdadi untuk belajar Al-Qur’an di Deli Serdang, Sumatera Utara. Kegiatan pelatihan atau talaqqi syafahi diikuti 30 peserta yang terdiri dari guru-guru Raudlatul Athfal dan qari-qariah selama dua hari, Sabtu-Ahad (30-31/7) kemarin.
Kegiatan diselenggarakan di aula kantor kepala desa Limau Manis. Jarak lokasi kegiatan sekitar 30 menit dari Bandara Kuwalanamu, Deli Serdang. Materi disampaikan oleh tim Bagdadi PP JQHNU dari Jakarta yang terdiri dari Abdul Rosyid Masykur, Muhammad, Bukhari, dan Nazli Arfah Nasution.
Peserta talaqqi syafahi yang terdiri dari 30 guru dan qari-qariah berasal dari wilayah Kecamatan Tanjung Morawa, Lubuk Pakam, dan Hamparan Perak, kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Ini adalah kali kedua pelatihan metode bagdadi di Sumatera Utara. Kali ini kegiatan diadakan oleh LPTQ Kecamatan Tanjung Morawa,” kata Abdul Rosyid Masykur kepada NU Online.
Dijelaskannya, metode Bagdadi adalah metode lama yang di masyarakat dikenal dengan turutan, alif alifan, juz amma, muqaddam, atau Al-Quran kecil. “Metode ini dikembangkan kembali oleh JQHNU dan IIQ Jakarta,” tambahnya.
Metode Bagdadi sudah mulai dikembangkan oleh PP JQHNU sejak akhir tahun 2014. Kegiatan sudah diadakan di Makassar, Jogjakarta, Bima NTB, Surabaya-Sidoarjo, Lamongan, Kapuas Kalimantan Tengah, dan Jabodetabek.
“Di PBNU juga rutin dilaksanakan kegiatan Pelatihan Kader Dakwah (PKD) LDNU. Tutorialnya ditayangkan setiap hari Sabtu dan Ahad di Aswaja tv pukul 13.00 WIB,” kata Abdul Rosyid yang juga dosen II Jakarta itu.
Usai kegiatan, Ketua LPTQ Tanjung Morawa Ust Abdurrazak mengatakan pihaknya akan segera membentuk tim Bagdadi di Tanjung Morawa.
"Sudah banyak metode yang saya ikuti, tapi metode inilah yang saya cari-cari. Metode yang sangat bagus," ujar pria kelahiran 1962 itu. (Red: Anam)