Nasional

Juara 1 Kompetisi Esai Kopertais Wilayah I, Mahasiswi PAI Unusia Ungguli Puluhan Kampus

Jumat, 26 September 2025 | 11:00 WIB

Juara 1 Kompetisi Esai Kopertais Wilayah I, Mahasiswi PAI Unusia Ungguli Puluhan Kampus

Pengumuman juara kompetisi esai Kopertais I. (Foto: istimewa)

Jakarta, NU Online

Prestasi membanggakan kembali diraih mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Suci Siti Nurbarkah, mahasiswa asal Bogor dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 7, berhasil meraih Juara 1 dalam Essay Competition Kopertais Wilayah I Jakarta-Banten yang diikuti puluhan kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS).


Selain berprestasi di bidang akademik, Suci juga aktif dalam berbagai kegiatan non-akademik selama kuliah. Ia kerap terlibat dalam forum kepenulisan, seminar, serta kegiatan literasi mahasiswa yang memperkaya wawasannya. Baginya, menulis adalah cara untuk menyampaikan gagasan sekaligus mengasah kemampuan berpikir kritis.


“Motivasi saya mengikuti lomba esai ini berangkat dari keinginan untuk terus mengasah kemampuan menulis dan berpikir kritis. Saya percaya mahasiswa PTKIS juga mampu bersaing di level nasional nantinya,” ujar Suci melalui keterangan yang diterima NU Online pada Jumat (26/9/2025).


Kompetisi esai yang digelar asosiasi PTKIS ini mengangkat tema kontribusi mahasiswa menghadapi era Society 5.0. Ajang tersebut diikuti 67 kampus dengan masing-masing mengirim dua delegasi terbaiknya. Suci sendiri mendapat kabar mendadak dari dekan sehari sebelum lomba dimulai. Meski begitu, ia tetap menyiapkan diri dengan penuh tanggung jawab.


Dalam lomba tersebut, Suci menulis esai berjudul “Digital Santri Hub: Solusi Menghadapi Hoaks dan Meningkatkan Literasi Digital di Era Society 5.0.” Tulisan ini mengajak mahasiswa PTKIS untuk tidak pasif menghadapi derasnya arus informasi, melainkan menjadi agen perubahan yang mampu memanfaatkan teknologi secara bijak demi melawan hoaks, khususnya hoaks keagamaan, sekaligus meningkatkan literasi digital masyarakat.


Suci menuturkan bahwa proses penulisan esai dimulai dengan riset literatur. Ia membaca jurnal, artikel ilmiah, serta laporan survei mengenai literasi digital dan tantangan Society 5.0 di Indonesia. Dari data tersebut, ia meramu gagasan dengan sudut pandang mahasiswa PTKIS agar tulisannya tidak hanya teoritis, tetapi juga aplikatif dan menghadirkan solusi nyata.


“Seharusnya proses ini memakan waktu cukup lama karena saya ingin memastikan data yang saya gunakan akurat dan relevan. Namun, karena waktunya mendadak, saya hanya punya waktu tiga jam untuk menulis. Satu jam membuat konsep, lalu dua jam menuangkan gagasan ke dalam tulisan,” jelasnya.


Tantangan terbesar justru datang dari kondisi fisik. Suci yang sedang menjalani PPM (Program Pengenalan Profesi Mahasiswa) harus menempuh perjalanan jauh, pulang malam, dan tidak tidur semalaman demi menyelesaikan esainya. Meski begitu, ia tetap percaya diri berkat dukungan dari dosen, teman, dan keluarga. Bahkan, beberapa sahabat dekatnya seperti Risma, Lolita, dan Mustofa turut memberi semangat terhadap karya yang ia tulis.


Suci mengaku sempat tidak percaya saat diumumkan sebagai juara 1. “Awalnya saya bengong ketika dipanggil, karena tidak menyangka esai yang ditulis dalam dua jam bisa terpilih sebagai yang terbaik, bahkan dikoreksi langsung oleh Direktur LSPR,” kenangnya.


Bagi Suci, prestasi ini adalah pencapaian berharga. “Saya berharap kemenangan ini bisa menjadi bukti bahwa mahasiswa Unusia mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional, serta mengangkat nama baik kampus di kancah akademik,” ujarnya.


Tanggapan positif juga datang dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unusia Dede Setiawan. Ia menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian mahasiswanya.


“Prestasi ini bukan hanya membuktikan kualitas akademik mahasiswa Unusia, tetapi juga menunjukkan semangat juang, kerja keras, dan kemampuan untuk bersaing di tingkat regional hingga nasional. Karya Digital Santri Hub sangat relevan dengan tantangan zaman, dan membuktikan mahasiswa PTKIS mampu menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat. Semoga keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa Unusia untuk terus berprestasi, kritis, kreatif, dan siap berkontribusi bagi bangsa,” ujarnya.


Ke depan, Suci berencana terus meningkatkan kemampuan menulis, baik dalam bentuk esai, artikel, maupun karya ilmiah. Ia juga ingin membagikan pengalamannya melalui workshop kepenulisan agar semakin banyak mahasiswa Unusia percaya diri mengikuti kompetisi.


Ia terus mencoba dalam kompetisi. Persoalan menang hanyalah bonus. Namun, hal yang terpenting adalah pengalaman, jaringan, dan ilmu yang dapat diperoleh.


Prestasi Suci menambah deretan capaian gemilang mahasiswa Unusia di bidang akademik, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkarya dan percaya diri bersaing di tingkat regional maupun nasional.