Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (MWA UI). Dalam pemilihan melalui proses pemungutan suara terbanyak di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (9/5) malam, Kang Said, demikian Kiai Said disapa, mengalahkan Ketua PMI Pusat Jusuf Kalla (JK) dengan selisih satu suara.<>
Dalam pemilihan yang juga dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh, Kiai Said berhasil mendapatkan 9 dari 21 suara yang diperebutkan. Jusuf Kallah berada di urutan ke dua dengan 8 suara, sementara 4 suara sisa adalah abstain dan yang tidak digunakan oleh pemiliknya karena tidak hadir.
"Sebagai orang ndeso yang dibesarkan di pesantren bisa, saya tidak menduga bisa terpilih menjadi Ketua MWA UI, apalagi bersaing dengan Pak Jusuf Kalla," ungkap Kiai Said di Jakarta, Kamis (10/5).
Kiai Said dengan tegas meminta doa dan dukungan semua pihak agar bisa menjalankan amanat tersebut dengan baik. Kiai bergelar Doktor lulusan Universitas Ummul Qura, Mekah, tersebut juga mengaku siap belajar untuk bisa menjalankan tugas barunya.
Sebagai Ketua MWA UI terpilih Kang Said juga ingin mengakomodir dua keinginan berbeda terkait masa depan UI, apakah dipertahankan sebagai universitas negeri atau dirubah pengelolaannya menjadi Perseroan Terbatas.
"Yang harus digarisbawahi UI adalah kampus perjuangan yang tidak bisa dan jangan pernah dilupakan. UI adalah universitas terbesar di Indonesia yang harus menjadi tempat belajarnya anak-anak cerdas dari seluruh lapisan masyarakat," urai Kang Said.
Disampaikan juga oleh Kang Said, ke depan UI tetap harus dikelola secara profesional dengan biaya perkuliahan yang terjangkau, terlebih di tengah isu komersialisasi dunia pendidikan. Pengelolaan UI secara profesional diharapkan akan menjaga tradisi menghasilkan tenaga professional di berbagai disiplin ilmu.
“Jadi, mari sejenak kita juga pikirkan situasi bangsa ini, supaya ke depan bisa menjadi lebih baik di tengah percaturan negara di era globalisasi. UI memiliki tradisi menghasilkan lulusan handal yang menjadi tokoh untuk kemajuan bangsa ini, dan itu harus tetap dipertahankan,” tegas Kang Said.
Meski demikian pekerjaan awal yang akan dilaksanakan MWA UI adalah membentuk tim pemilihan rektor baru, yang sesuai aturan harus dilaksanakan Agustus mendatang.
"Itu yang dalam waktu dekat akan segera kami laksanakan. Dibentuk tim pemilihan rektor, termasuk aturan-aturan pemilihannya. Akan dibahas apakah sama atau berubah dari aturan sebelumnya," tandas Kang Said.
Terpilih menjadi Sekretaris MWA UI mendampingi Kang Said adalah Prof. Achir Yani dari FIK, mengalahkan Carolina dari Fakultas Psikologi. Prof. Achir Yani unggul dengan mengantongi 13 dari 21 suara yang diperebutkan.
Penulis: Emha Nabil Haroen
*) Keterangan Foto: Suasana rapat MWA UI di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.