Nasional

'Keikhlasan Modal Utama Guru dalam Memberi Teladan'

Sabtu, 29 Februari 2020 | 10:30 WIB

'Keikhlasan Modal Utama Guru dalam Memberi Teladan'

Dewan Penasihat Pergunu H As'ad Said Ali pada Rakernas dan Sarasehan Nasional Kebangsaan di IKHAC Pacet, Mojokerto, Jumat (29/2) malam. (Foto: NU Online/Kendi Setiawan)

Mojokerto, NU Online
Dewan Penasihat Persatuan Guru Nahldatul Ulama (Pergunu) H As'ad Said Ali mengatakan keikhlasan menjadi modal utama bagaimana seorang guru memberi contoh dalam mengajar.
 
"Akhlak (ikhlas) ini memang harus menjadi penegakan utama dan itu tidak bisa lain. Karena ini menjadi hal utama yang ditempa di Nahdatul Ulama," ungkap H As'ad dalam sambutannya pada kegiatan Sarasehan Nasional dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Aula IKHAC, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (28/2) malam.
 
Salah satu sosok ikhlas yang dimiliki NU adalah Ketum Pergunu yang juga Pengasuh Pesantren Amanatul Ummah, KH Asep Saifuddin Chalim. Menurutnya sangat sulit menemukan sosok orang seperti Kiai Asep. Ia menegaskan Kiai Asep dengan perjuangannya mengabdikan hidupnya untuk masyarakat dengan penuh keikhlasan.
 
"Zaman sekarang susah untuk menemukan sosok ikhlas seperti kiai Asep," ujar Waktum PBNU masa khidmat 2010-2015.
 
Menurutnya sistem pendidikan harus dikembangkan demi melahirkan sosok generasi yang berakhlakul karimah. Untuk mewujudkan itu, sosok Kiai Asep menjadi contoh bagi generasi muda sekarang.
 
Dalam pengembangan akhlakul karimah bagi peserta didik, menurut As'ad dapat bekerjasama dengan beberapa pihak. Misalnya melalui program pendidikan Pancasila yang dibalut dengan membentuk akhlakul karimah. Sehingga dapat melahirkan sosok nasionalis yang berakhlak mulia.
 
Pihaknya juga mengajak untuk tidak patah semangat dalam mengabdikan diri kepada Nahdlatul Ulama melalui Pergunu. Peran yang ditunggu dari para guru NU adalah mewujudkan generasi bangsa yang mewarisi peradaban negara yang damai.
 
"Mari tetap bersemangat berjuang untuk Nahdlatul Ulama bagi bangsa dan negara," ungkapnya.
 
Di era maraknya penyebaran hoaks seperti saat ini, As'ad juga mengingatkan untuk selalu tabayun atau kroscek untuk membuktikan kebenaran suatu isu.
Banyak orang yang punya kepentingan sehingga untuk sampai kepada kepentingan itu melalui ucapannya dengan diplintir.
 
"Jangan sampai menerima pesanan yang berujung saling beradu domba," tegasnya.
 
Kontributor: Erik Alga Lesmana
Editor: Kendi Setiawan