Jakarta, NU Online
Tim Pendamping Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) bersama fasilitator daerah, mendatangi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Ampas, Kecamatan Waris, Kabupaten Keerom, Papua, pada Senin (7/12). Ampas adalah wilayah terdepan Indonesia di Papua yang letaknya tak jauh dari negara tetangga, Papua Nugini.
Berdasarkan rilis yang diterima NU Online, perjalanan menuju ke Ampas harus melalui jalan terjal dan berkelok yang sangat melelahkan. Bahkan, perjalanan Tim Pendamping LD PBNU sempat terhenti lantaran ada jembatan yang rusak.
Namun bagi Tim Pendamping LD PBNU, hal tersebut rasa lelah itu hilang ketika telah tiba di lokasi dan bertemu untuk melakukan semua agenda kegiatan sosialisasi Program Kejar Mutu dan Psikososial di SDN Ampas.
Selain lokasi SDN Ampas itu masuk ke dalam wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), perjalanan menuju ke lokasi membutuhkan nyali yang sangat tinggi karena harus menembus hutan belantara. Tak hanya itu, di sekeliling jalan yang dilalui terdapat jurang sangat dalam.
Tujuan lain ke sekolah SDN Ampas adalah berupa asesmen. Tim pendamping juga melakukan sosialisasi program Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI yaitu program kejar mutu bagi sekolah dasar yang ada di Kabupaten Keerom, Papua.
Asesmen adalah sebuah upaya untuk mendapatkan data atau informasi dari proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja siswa, kelas atau mata pelajaran dibandingkan terhadap tujuan, kriteria, dan capaian pembelajaran. Setelah diperoleh hasil asesmen maka dilakukan proses penilaian.
Setibanya di lokasi, Tim Pendamping LD PBNU disambut dengan sangat ramah oleh kepala sekolah dan segenap guru beserta orang tua dan murid yang telah menunggu sejak pagi. Tim pendamping bersama fasilitator daerah langsung beramah tamah di ruang guru dilanjutkan menuju ruang kelas sambil berbicara hangat seputar perkembangan siswa-siswi dan sekolah selama melalukan belajar dari rumah karena pandemi Covid-19.
Acara dilangsungkan di salah satu ruang kelas. Para fasilitator bersama segenap guru memasuki ruangan untuk melaksanakan sosialisasi implementasi modul, asesmen, dan psikososial.
Pengawas Bina Gugus Sekolah I Purwinurwan dalam sambutannya mengatakan, LD PBNU bersama Kemendikbud RI bekerja sama dalam rangka program kejar mutu bagi SD yang berada di Kabupaten Keerom itu.
“Tujuan tim ini adalah untuk melakukan sosialisasi program kejar mutu pendidikan agar ketertinggalan anak didik kita tidak jauh tertinggal,” katanya.
“Oleh karenanya, Kemendikbud menggandeng lembaga dari NU sebagai mitra dalam penyampaian modul tersebut, mereka ini ada kerja sama, kebetulan dari mereka yang datang ke sini,” lanjut Purwinurwan.
Dikatakan bahwa sebenarnya ada lima sekolah yang dikunjungi di Keerom, Papua. Ia sebagai Pembina di gugus berharap agar dapat menyimak dengan saksama soal maksud dan tujuan dari kehadiran Kemendikbud RI dan LD PBNU itu. “Lalu kita praktekkan bersama,” ucapnya.
Pihak Kepala Sekolah yang diwakili oleh Hamdun menyatakan bahwa tujuan utama para pendidik cukup sederhana. Antara lain adalah agar anak-anak bisa membaca, menulis, dan berhitung. “Karena hal itu adalah hak dasar bagi siswa didik kami,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, salah seorang Tim Pendamping LD PBNU Abdus Saleh Radai menegaskan bahwa tujuan dari modul yang disosialisasikan itu adalah agar tercapai kegiatan calistung.
“Jadi sepertinya ada kecocokan antara tujuan diadakannya sosialisasi ini dengan niatan bapak ibu guru sekolah dasar di Ampas ini,” katanya.
Selanjutnya, Pengajar Universitas Islam Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Abdul Qodir menambahkan bahwa modul tersebut diberi tema literasi dan numerasi. Harapannya, para peserta didik di sana mampu untuk membaca, menulis, dan berhitung.
“Karena itu adalah modal utama bagi mereka dalam menempuh ke jenjang pendidikan mereka selanjutnya,” tegasnya.
Terakhir, agenda yang dilakukan berupa Psikososial kepada anak didik di SDN Ampas yang dipandu langsung oleh Tim Pendamping Pusat Abdullah Faqihuddin Ulwan dibantu fasilitator daerah.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Fathoni Ahmad