Jakarta, NU Online
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Abdul Kadir menyampaikan kelompok masyarakat yang belum divaksinasi Covid-19 memiliki risiko tertular Covid-19 varian Omicron lebih tinggi daripada yang sudah divaksin.
“Yang paling rentan terinfeksi sebenarnya adalah mereka yang belum menerima vaksinasi. Siapa saja yang belum menerima vaksinasi maka rentan terinfeksi. Kenapa? Karena belum ada imunitas yang terbentuk dalam tubuhnya,” ujar Kadir dalam konferensi pers daring, Kamis (10/2/2022).
Kendati secara klinis Omicron dikatakan menimbulkan gejala ringan, ia mengimbau masyarakat untuk tertib protokol kesehatan (prokes) dan waspada, demi mencegah potensi penularan kepada lansia, penderita komorbid, dan anak-anak yang belum vaksinasi.
Sementara Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi adalah upaya yang harus dipercepat. Proteksi yang diberikan vaksinasi terbukti membuat kasus konfirmasi bergejala ringan. Ia menyebut upaya percepatan vaksinasi dalam negeri terus dioptimalkan, salah satunya dengan memperluas cakupan vaksinasi booster di seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
“Tentunya saat ini vaksinasi booster sudah bisa diakses kabupaten/kota, tidak terbatas pada kriteria capaian vaksin dosis 1 dan 2. Terakhir untuk lansia, mari ajak lansia untuk dapat vaksinasi, karena lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi masih cukup rendah baru 55 persen,” papar dr Nadia.
Terpisah, Ketua Satgas Nahdlatul Ulama (NU) Peduli Covid-19 dr Muhammad Makky Zamzami mendukung upaya percepatan vaksinasi di tanah air. Menurutnya, vaksinasi akan menghambat laju penularan dan mengurangi angka keparahan akibat Covid-19.
“Kabar baiknya, vaksin ini bisa menghambat laju gejala seseorang menjadi berat. Karena kita sudah hampir setahun, perlu dilakukan booster. Kita percepat itu booster,” urainya.
“Mostly, sebagian besar entah itu varian apapun, orang yang belum divaksin maka tubuhnya akan lebih lama merespon untuk pembentukan daya tahan tubuh,” imbuhnya.
Kemenkes mencatat data vaksinasi per 10 Februari 2022 di Indonesia. Dilaporkan, vaksinasi dosis 1 telah mencapai angka 187.811.579 atau 90,18 persen dari total vaksinasi 208.265.720 jiwa, dosis 2 mencapai 134.028.327 atau 64,35 persen, dan dosis 3 mencapai 6.481.717.
Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi