Ilustrasi: Pola asuh yang tepat pada anak dapat menghindarkan dari perilaku kekerasan terhadap anak (Foto: Freepik)
Jakarta, NU Online
Psikolog Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), Rakimin menjelaskan bahwa tindak penganiayaan terhadap anak tak hanya berdampak pada gangguan fisik, tetapi juga psikis.
"Anak-anak yang mengalami penganiayaan atau tindak kekerasan akan berdampak fisik dan psikis," papar Rakimin kepada NU Online, Selasa (23/5/2023).
Menurutnya, dampak langsung penganiayaan atau tindak kekerasan pada anak sering kali tak terdeteksi. "Anak-anak yang mengalami penganiayaan tidak tampak dampaknya secara langsung, baik di rumah maupun di sekolah," jelas Rakimin.
Meski begitu, Dosen Psikologi Islam Unusia itu mengatakan bahwa biasanya anak korban kekerasan cenderung menjadi penakut, tidak percaya diri, pendiam, dan pemurung.
Gangguan fisik dan psikis
Rakimin mengatakan bahwa secara fisik akan korban tindak kekerasan atau penganiayaan berpotensi mengalami luka luar, memar, berdarah, patah tulang, maupun sesak napas.
Sedangkan secara psikis, anak akan mengalami rasa takut, trauma, jantung berdebar debat, keringat dingin, tidak bisa tidur, tidak nafsu makan. Anak juga berpotensi mengalami mood swing, murung, sedih, hingga mudah menangis.
Tips pola asuh orang tua
Pada masa pertumbuhan anak, kata Rakimin, orang tua perlu memperhatikan perkembangan emosional. Ini karena, perilaku normal anak akan sangat bergantung pada usia, kepribadian, serta perkembangan fisik dan emosionalnya.
"Secara keseluruhan, perilaku anak dapat bergantung pada lingkungan di sekitarnya dan dipengaruhi oleh sosial serta budaya. Peran orang tua juga tidak dapat luput untuk memengaruhi segala sikap anaknya," katanya.
Beberapa tips pola asuh orang tua yang penting diterapkan pada masa pertumbuhan anak adalah:
- Orang tua memberikan contoh prilaku yang baik
- Membiasakan tutur kata yang lembut dan santun
- Orang tua menyayangi anak agar anak menyayangi orang lain
- Menghindari prilaku kasar dan KDRT dalam keluarga
- Membantu memilihkan teman yang baik
- Membuat peraturan dan sanksi
- Bersikap demokratis, toleransi dan bertanggung jawab kepada anak
- Ciptakan suasana rumah yang harmonis dan menyenangkan
- Sediakan waktu untuk mendengarkan suara hati anak.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Kendi Setiawan