Kesunahan di Hari Raya dan Dalilnya, Mulai Takbiran sampai Mandi Keramas
Ahad, 1 Mei 2022 | 21:30 WIB
Jakarta, NU Online
Hari Raya Idul Fitri adalah hari kemenangan umat Islam setelah satu bulan menjalankan kewajiban ibadah puasa di bulan Ramadhan. Pada momentum Idul Fitri yang dirayakan di bulan Syawwal ini, banyak anjuran dan tuntunan untuk mengerjakan ibadah-ibadah sunah. Ibadah sunah ini mulai dari membaca takbir, tahmid, dan tahlil sampai dengan mandi keramas.
Terkait dengan kesunahan-kesunahan yang bisa dilakukan di hari raya Idul Fitri ini, Ketua Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur KH Ma'ruf Khozin memaparkan enam kesunahan dan dalil yang melandasi ibadah tersebut. “Alhamdulillah, Hilal telah berhasil dilihat di beberapa tempat. Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar. Monggo anjuran berhari raya berdasarkan penjelasan ulama Syafi'iyah kita amalkan,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI Jatim ini melalui akun Facebooknya, Ahad (1/5/2022)
Berikut enam ibadah sunah di hari raya berikut dalilnya:
1. Takbiran
عن الزهري قال : كان الناس يكبرون في العيد حين يخرجون من منازلهم حتى يأتوا المصلى وحتى يخرج الإمام فإذا خرج الإمام سكتوا فإذا كبر كبروا
"Az-Zuhri: Para sahabat membaca Takbir di hari raya saat keluar dari rumahnya hingga ke tempat Salat dan hingga imam keluar. Jika imam sudah keluar maka mereka berhenti takbir. Jika imamnya baca takbir maka mereka ikut takbir" (Mushannaf Ibni Abi Syaibah)
2. Mandi Keramas
ﺭﻭﻯ ﻣﺎﻟﻚ ﺃﻥ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﻳﻐﺘﺴﻞ ﻳﻮﻡ اﻟﻔﻄﺮ، ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﻐﺪﻭ ﺇﻟﻰ اﻟﻤﺼﻠﻰ.
"Imam Malik meriwayatkan bahwa Ibnu Umar mandi keramas saat Idul Fitri sebelum berangkat ke tempat Salat" (al-Muwatha')
3. Makan Sebelum Ke Tempat Salat
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لا يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ
"Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam tidak berangkat di hari raya idul Fitri hingga makan beberapa biji kurma" (HR Bukhari)
4. Pakaian Bagus
وعن جابر رضي الله عنه قال : كان للنبي صلى الله عليه وسلم جبة يلبسها للعيدين ويوم الجمعة .
"Jabir berkata bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam memiliki jubah yang dipakai untuk 2 hari raya dan Jumat" (HR Ibnu Khuzaimah)
كان ابن عمر يلبس للعيد أجمل ثيابه .
"Ibnu Umar memakai pakaian terbaiknya saat hari raya" (Al-Baihaqi, Sunan Kubra)
5. Melewati Jalan Berbeda
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ . رواه البخاري
"Jabir berkata bahwa jika Nabi berangkat saat hari raya menempuh jalan yang berbeda" (HR Bukhari)
Bagaimana ziarah kubur setelah hari raya? Boleh, tidak apa-apa. Berdasarkan dalil hadis Bukhari tersebut Al-Hafidz Ibnu Hajar memberi ulasan mengenai hikmah Nabi menempuh jalan yang berbeda antara berangkat dan pulang dengan analisa hadits:
ﻭﻗﻴﻞ ﻟﻴﺰﻭﺭ ﺃﻗﺎﺭﺑﻪ اﻷﺣﻴﺎء ﻭاﻷﻣﻮاﺕ
"Dikatakan agar Nabi berziarah ke kerabatnya baik yang hidup atau wafat" (Fath Al Bari, 2/473)
6. Mendoakan Selamat
وعن جبير بن نفير ، قال : كان أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم إذا التقوا يوم العيد يقول بعضهم لبعض ، تُقُبِّل منا ومنك . قال ابن حجر : إسناده حسن . الفتح 2/446
"Jubair bin Nufair berkata bahwa para sahabat Nabi shalallahu alaihi wa sallam jika berjumpa di hari raya maka saling mengucapkan: "Semoga Allah menerima amal kami dan anda" (Fathul Bari 2/446)
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan