Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
NU Online · Kamis, 4 Desember 2025 | 21:00 WIB
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online
Pondok Pesantren Tebuireng mengundang unsur Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk bersilaturahmi di Ndalem Kasepuhan Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Sabtu (6/12/2025).
Undangan tersebut disampaikan melalui dua surat terpisah dengan nomor surat yang sama: 2312/I/HM/0001/PENG/XII/2025. Keduanya ditandatangani oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz, dan KH Umar Wahid yang bertindak sebagai sohibul hajat.
"Menindaklanjuti pertemuan para sesepuh Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso pada Ahad 30 November 2025, dengan ini kami bermaksud mengundang panjenengan," tulis kedua surat tersebut sebagaimana yang diterima NU Online pada Kamis (6/12/2025).
Dalam Lampiran pada undangan pertama, tertulis ‘Silaturrahim Mustasyar dengan Rais Aam PBNU’. Di daftar undangan, tertera nama 13 orang Mustasyar PBNU; 3 orang dari Syuriyah PBNU, yaitu KH Miftachul Akhyar, KH Afifuddin Muhajir, dan KH Anwar Iskandar; serta 2 orang dari Tanfidziyah PBNU, yaitu H Saifullah Yusuf dan H Gudfan Arif.
Sementara dalam lampiran pada undangan kedua, tertulis ‘Silaturrahim Mustasyar dengan Ketua Umum’. Di daftar undangan, tertera 30 orang Mustasyar PBNU; 3 orang dari Syuriyah PBNU, yakni KH Muadz Thohir, KH Abdul Ghofur Maimoen, dan KH Ahmad Said Asrori; serta 2 orang dari Tanfidziyah PBNU, yaitu KH Yahya Cholil Staquf dan H Amin Said Husni.
Silaturahmi memang digelar di tempat dan hari yang sama, namun dibagi dalam dua waktu yang berbeda. Pertemuan yang mengundang KH Miftachul Akhyar diselenggarakan pada pukul 10.00-12.00 WIB, sementara pertemuan yang mengundang KH Yahya Cholil Staquf diadakan pada pukul 13.00-15.00 WIB.
Harapan Sohibul Hajat
NU Online kemudian menghubungi sohibul hajat KH Umar Wahid (Gus Umar) untuk mengonfirmasi surat itu. “Benar,” katanya.
“Saya meminta pertemuan tersebut dilaksanakan di Pesantren Tebuireng. Salah satu yang harus kita ingat adalah para pendiri NU: Kiai Hasyim, Kiai Bisri, dan beberapa kiai lain itu mendirikan NU dengan satu tujuan yang mulia, dengan tujuan kepentingan umat," ujarnya lewat telepon, Kamis (4/12/2025).
Lebih lanjut, Kiai Umar mengharapkan bahwa pertemuan tersebut akan membawa kesejukan; tidak hanya untuk Nahdliyin, tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.
"Mungkin sebagian besar rakyat Indonesia berharap bahwa NU ini bisa tatap menjadi jangkar. Kita berharap NU bisa jadi jangkar, orang mau agamanya apa, suku bangsanya apa, semuanya ingin NU tetap menjadi jangkar karena sejarah membuktikan bahwa NU sudah bisa menjadi jangkar. Masa gara-gara urusan begini, urusan sepele dibanding dengan kebesaran NU, kita jadi ribut," jelasnya.
Dalam surat undangan untuk Kiai Miftach, terdapat 13 mustasyar, tiga syuriyah, dan dua tanfidziyah.
Musytasyar:
1. KH. A. Mustofa Bisri
2. Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin
3. KH. Nurul Huda Djazuli
4. KH. Anwar Manshur
5. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA
6. Nyai Hj. Shinta Nuriyah A. Wahid
7. KH. Fuad Nurhasan
8. KH. Muhtadi Dimyathi
9. KH. Ulin Nuha Arwani
10. KH. Jirjis Ali Maksum
11. KH. Muhammad Nuh Ad-Dawami
12. KH. Abdullah Ubab Maimoen
13. Dr. Muhammad
Syuriyah:
1. KH. Miftachul Akhyar
2. KH. Afifudin
3. KH. Anwar Iskandar
Tanfidziyah:
1. H. Saifullah Yusuf
2. H. Gudfan Arif
Sementara surat untuk Ketua Umum PBNU terdapat nama 30 Mustasyar, tiga Syuriyah, dan dua Tanfidziyah.;
Mustasyar:
1. KH. A. Mustofa Bisri
2. Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin
3. KH. Nurul Huda Djazuli
4. KH. Anwar Manshur
5. Habib Lutfi bin Yahya
6. TGH. LM. Turmudzi Badaruddin
7. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA
8. Nyai Hj. Shinta Nuriyah A. Wahid
9. Nyai Hj. Machfudhoh Aly Ubaid
10. KH. Taufiqurrahman Subkhi
11. KH. Fuad Nurhasan
12. KH. Muhtadi Dimyathi
13. KH. Ulin Nuha Arwani
14. KH. Muhammad Romli
15. AGH. Dr. Baharuddin HS, MA.
16. KH. Jirjis Ali Maksum
17. KH. Bunyamin Muhammad
18. Syaikh H. Hasanoel Basri HG
19. KH. As’ad Said Ali
20. Prof. Dr. KH. Maschasin, MA.
21. Prof. Dr. KH. Artani Hasbi
22. AGH. Habib Abdurrahman Assegaf
23. KH. Muhammad Nuh Ad-Dawami
24. KH. Abdulah Ubab Maimoen
25. KH. Zakky Mubarok
26. KH. Husein Muhammad
27. KH. Mustafa Bakri Nasution
28. KH. Abdul Kadir Makarim
29. Dr. Muhammad A.S Hikam, MA., APU.
30. H. Herman Deru, S.H., M. M.
Syuriyah:
1. KH. Muadz Thohir
2. KH. Abdul Ghofur Maimoen
3. KH. Ahmad Said Asrori
Tanfidziyah:
1. KH. Yahya Cholil Staquf
2. H. Amin Said Husni
Terpopuler
1
Bedah Hujjah KH Afifuddin Muhajir: Dari Kewajiban Taat AD/ART hingga Pentingnya Bukti Konkret
2
Kelompok Sultan Tunjuk M Nuh sebagai Katib Aam PBNU
3
Kelompok Sultan Gelar Rapat Harian Syuriyah-Tanfidziyah di Gedung PBNU
4
PBNU Kelompok Sultan Targetkan Percepatan Muktamar dan Gelar Harlah 1 Abad NU
5
Gus Yahya Dorong Islah Demi Keutuhan Jamiyah, Serukan Warga NU Tetap Jaga Persatuan
6
Kabar Duka: Prof Ahmad Syafiq, Pengurus Lembaga Kesehatan PBNU Wafat
Terkini
Lihat Semua