Ketua KPI Ingatkan Pentingnya Isu Lingkungan Terus Ditayangkan Lembaga Penyiaran
Jumat, 1 Desember 2023 | 13:00 WIB
Jakarta, NU Online
Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2023 telah usai digelar pada Ahad (26/11/2023) malam. Ajang apresiasi yang berlangsung di Hotel Ayana Midplaza Jakarta dan disiarkan langsung oleh LPP TVRI ini mengangkat tema Eco-broadcasting.
Ketua Komisi Penyiaran Indoensia (KPI) Pusat yang juga Aktivis NU, Ubaidillah mengingatkan pentingnya isu lingkungan untuk terus ditayangkan oleh lembaga penyiaran. Ia mengatakan, rampungnya pelaksanaan kegiatan Anugerah KPI 2023 menjadi modal awal untuk terus mempromosikan isu lingkungan melalui televisi dan radio.
“Alhamdulillah sudah selesai (Anugerah KPI 2023). Tapi isu lingkungan harus tetap berkelanjutan disiarkan oleh lembaga penyiaran televisi dan radio,” kata Gus Ubaid, sapaan akrabnya kepada NU Online, Kamis (30/11/2023).
Lebih jauh, Gus Ubaid mengatakan bahwa isu lingkungan ini menjadi penting mengingat fakta ekologis yang berubah secara fundamental dan perlu mendapatkan respons kolaboratif oleh beragam pihak.
“Isu lingkungan ini sudah menjadi perhatian global. Upaya pembangunan yang gencar dilakukan mau tidak mau harus melihat faktor ekologis agar berjalan dengan inklusif dan mencapai kesejahteraan masyarakat,” tambah Gus Ubaid yang juga aktif berkiprah di Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU).
Gus Ubaid mengatakan pertemuan-pertemuan global antarpimpinan negara menjadi salah satu kunci manifestasi pembangunan berkelanjutan secara inklusif. Gus Ubaid melihat apa yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sudah tepat dalam mempromosikan pentingnya menjadikan faktor lingkungan sebagai salah satu variable pembangunan.
“Upaya Pemerintah sudah dilakukan untuk melakukan konsolidasi global berkenaan dengan pembangunan inklusif. Hari ini (Kamis, 30 November 2023), seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo untuk menghadiri World Climate Antion Summit (WCAS) COP28 di Dubai,” lanjut Gus Ubaid.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu menghadiri forum COP28. Ia menegaskan bahwa komitmen nyata harus diperkuat, khususnya komitmen negara-negara maju untuk pendanaan iklim, utamanya dalam rangka mencapai target net zero
“Harapan dunia terhadap COP28 ini sangat besar agar ada aksi global yang nyata untuk pembatasan kenaikan suhu di dunia,” ujar Jokowi, sebagaimana dilansir dari laman resmi Presiden RI, diakses Jumat (1/12/2023).
Dalam KTT COP28 ini, Presiden menyampaikan pengalaman Indonesia dan mempertegas pentingnya kolaborasi global untuk pendanaan iklim, serta pentingnya transisi yang inklusif untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di negara-negara berkembang.