Ketua PBNU: Bijak Bermedsos juga Wujud Peduli Palestina
Selasa, 14 November 2023 | 20:30 WIB
Ketua PBNU Prof Mukri bilang, bijak bermedia sosial juga menjadi wujud dari kepedulian terhadap krisis kemanusiaan Palestina. (Foto: dok istimewa)
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof H Mohammad Mukri mengingatkan masyarakat untuk lebih selektif dalam mengonsumsi dan menyebarkan informasi terkait tragedi kemanusiaan di Palestina. Menurutnya, bijak bermedia sosial juga merupakan wujud kepedulian terhadap krisis kemanusiaan di Palestina.
Ia menjelaskan bahwa setiap individu yang dianugerahi hati oleh Allah sehingga pasti bisa merasa sedih atas peperangan yang telah merenggut puluhan ribu nyawa manusia, termasuk anak-anak, perempuan, dan lansia.
Dalam menyikapi situasi ini, ia mengingatkan masyarakat harus berkontribusi dengan memberikan dukungan sebaik mungkin. Dukungan bisa diberikan dalam bentuk materi dengan berdonasi untuk Palestina melalui lembaga-lembaga yang terpercaya. Dukungan juga bisa dilakukan dengan bantuan moril seperti doa, qunut nazilah, atau menciptakan suasana kondusif di lingkungan dengan informasi-informasi yang benar.
"Bantuan juga bisa kita lakukan dengan cara bijak bermedia sosial dengan teliti memilih informasi. Kita harus hati-hati karena apa yang kita konsumsi dan sebarkan akan berdampak pada stabilitas di masyarakat. Jika yang disebarkan berita yang tidak benar, maka akan memperkeruh suasana," katanya kepada NU Online, Selasa (14/11/2023)
Dengan maraknya informasi dan konten di dunia maya, terutama di media sosial, tentang hal-hal yang sedang viral, penting bagi setiap individu untuk melihat siapa atau media mana yang menggunggahnya. "Maka konsumsilah informasi dari media resmi, bukan dari broadcast atau video di media sosial yang tak 'bertuan'," ajaknya.
"Membantu dan simpati pada Palestina bukan dengan cara men-share informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Bijak dalam memilih dan membagikan video, gambar, maupun tulisan tentang Palestina juga merupakan bentuk dukungan dan peduli pada Palestina," jelas Rektor UNU Blitar Jawa Timur ini.
Suasana ketidakseimbangan komunikasi
Prof Mukri mengatakan bahwa di tengah masifnya informasi tentang Palestina, saat ini masyarakat berada dalam situasi ketidakseimbangan informasi. Sebab masyarakat menjadi sangat ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi tentang peristiwa ini. Di tengah tingginya keingintahuan ini, ada pihak yang berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Pihak-pihak ini tidak hanya bermotif baik. Namun juga ada yang memiliki motif lain seperti ekonomi, golongan, dan motif-motif lainnya,” ungkapnya.
Karena itu, Prof Mukri mengimbau masyarakat untuk melakukan pengayaan dan memvariasi sumber-sumber informasi alias tidak hanya dari satu arah saja. Perlu dibiasakan cek fakta dan memahami asal muasal sumber berita yang didapat.
“Perlu mengidentifikasi teknik-teknik pihak yang memproduksi hoaks misalnya dengan menunggangi peristiwa yang emosional, memanfaatkan algoritma, produksi dengan menggunakan hoaks dan sejenisnya,” ungkapnya.
Dalam Islam sendiri, lanjut Prof Mukri, sudah diajarkan tentang upaya mengklarifikasi sebuah berita. Di antaranya dengan memperhatikan sanad (urutan pihak membawa berita), matan (isi berita), dan rawi (periwayat atau media pemberitaannya).
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu,” katanya mengutip arti ayat Al-Qur’an surat Al-Hujurat: 6.
Sebagai wujud kepedulian bagi warga Palestina, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui NU Care-LAZISNU PBNU mengajak masyarakat untuk menyalurkan bantuan dana kemanusiaan yang dapat disalurkan via rekening BSI 7015 654 583 a/n PP LAZIS NU Non Zakat atau rekening BCA 0680 1926 77 a/n Yayasan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah NU. Bantuan juga dapat disalurkan melalui tautan https://nucare.id/program/pedulipalestina.