Nasional

Ketua PCNU Lantik Pengurus MWC NU Tiris

Kamis, 12 April 2012 | 10:39 WIB

Probolinggo, NU Online
Pengurus MWC NU Kecamatan Tiris masa khidmat 2011-2016, resmi dilantik oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kecamatan Kraksaan KH Nasrullah A. Suja’i di Desa Pesawahan Kecamatan Tiris. Kegiatan ini dilaksanakan secara bersamaan dengan peresmian gedung baru Puskesmas Ranugedang Kecamatan Tiris.<>

Pelantikan ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo H  Aminuddin dan Ketua TP. PKK Kabupaten Probolinggo Hj. Tantri Hasan Aminuddin. Hadir pula Ketua DPRD Ahmad Badawi dan Wakil Ketua DPRD Timbul Prihanjoko, Pengurus PWNU Provinsi Jawa Timur KH Imam Masruchin Ahmad dan Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo M. Fadlal.

Tampak pula Asisten Administrasi Donny Adianto, Kepala Satuan Kerja (Satker) dan Camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang berada di Kecamatan Tiris dan sekitarnya.

Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dilantiknya pengurus MWC NU Kecamatan Tiris masa khidmat 2011-2016 dengan harapan dapat melaksanakan tugas dan mengemban amanah dalam melaksanakan pengabdian  di tengah-tengah masyarakat.

”Saya berpesan supaya pengurus NU dapat berkhidmat kepada masyarakat untuk mengawal akidah ahlussunnah wal jamaah serta turut mewujudkan umat beragama yang kondusif, berperilaku santun dan berakhlakul mulia. Selain itu, sebagai organisasi jam’iyyah NU agar melestarikan nilai-nilai luhur budaya bangsa sesuai akidah ahlussunnah wal jamaah,” ungkap Bupati Hasan.

Menurut Bupati Hasan, pada intinya pengurus NU memiliki tiga macam tugas pokok dan fungsi yang harus dilakukan di tengah-tengah masyarakat. Yaitu, melaksanakan kegiatan sosial, kemasyarakatan dan keagamaan. Sehingga pengurus NU tidak boleh mengerjakan hal yang lain.

”Yang boleh, pengurus NU harus bersinergi dan bersama-sama serta saling mendukung dengan semua pihak untuk kemakmuran masyarakat. Indahnya sebuah kebersamaan jika dilakukan dengan keikhlasan demi berbuat di tengah-tengah masyarakat,” jelas Bupati Hasan.

Dijelaskan Bupati Hasan, saat ini seluruh warga NU sudah menghadapi peradaban yang berbeda. Karena zamannya sudah berubah dan berbeda dengan puluhan tahun yang lalu. Dimana amaliah pengurus NU dahulu berbeda dengan amaliah pengurus NU saat ini.

”Pengurus NU dahulu tatkala ada surat undangan langsung bilang Alhamdulillah. Sehingga dia keluar rumah dengan ikhlas karena Allah SWT. Hal ini berbeda dengan sekarang, dimana begitu mendapatkan undangan langsung tanya transport dan konsumsi. Inilah salah satu perbedaan antara pengurus NU dulu dan sekarang,” terang Bupati Hasan.

Seiring dengan perubahan zaman, Bupati Hasan menjelaskan bahwa masyarakat saat ini sudah tidak butuh lagi dalil-dalil. Tetapi yang dibutuhkan adalah sebuah perjuangan dan keterlibatan seluruh pengurus NU di tengah-tengah masyarakat.

”Pengurus NU harus melakukan pendataan terhadap jumlah anak yatim dan janda tua. Sebab data ini memang harus dimiliki oleh pengurus NU. Sehingga tatkala ada bantuan dari pemerintah, NU bisa langsung bersinergi dengan kepala desa dan Camat,” pungkas Bupati Hasan. 



Redaktur      : Syaifullah Amin
KOntributor : Andi 


Terkait