Ketum PBNU Terima Kunjungan Kemdikbudristek Bahas Persiapan Simposium PTNU
Rabu, 15 November 2023 | 18:30 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya menerima kunjungan Kemdikbudristek yang dilakukan oleh Staf Ahli Mendikbudristek Prof Adlin Sila di Kantor PBNU Jakarta, pada Rabu (15/11/2023). (Foto: dok istimewa)
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan silaturahim dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang dilakukan oleh Staf Ahli Mendikbudristek Prof H Muhammad Adlin Sila, di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, pada Rabu (15/11/2023) siang.
Pertemuan antara Gus Yahya dengan Prof Adlin Sila itu membahas terkait persiapan Simposium Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang akan berlangsung di Jakarta, pada akhir November 2023 mendatang.
Pertemuan ini dihadiri segenap jajaran panitia Simposium PTNU. Di antaranya Ketua PBNU Bidang Pendidikan Prof H Moh Mukri, Ketua Panitia Simposium PTNU Luthfi Hamidi, Wakil Ketua Panitia Rizqon Halal Syah Aji, dan Bendahara Panitia H Ifan Haryanto.
Pada kesempatan itu, Gus Yahya berharap agar Kementerian Pendidikan Riset Teknologi dan Kebudayaan dapat mendukung kemajuan Perguruan Tinggi NU secara maksimal. Sebab kebangkitan pendidikan tinggi memerlukan kolaborasi dari semua pihak.
"Saya mengharap Menteri Pendidikan (Nadiem Makarim) men-support acara ini (Simposium PTNU) dan kemajuan perguruan tinggi NU secara maksimal," ujar Gus Yahya.
Staf Ahli Mendikbudristek Prof Adlin Sila menanggapi bahwa pihaknya akan mendukung agenda Simposium PTNU. Menurutnya, Simposium PTNU akan menjadi momentum penting kebangkitan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama dan Indonesia.
"Kami berharap simposium ini jadi momentum penting kebangkitan pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama dan Indonesia," ungkap Prof Adlin Sila yang juga seorang guru besar dan pakar di bidang Dinamika Keberagaman.
Ketua PBNU Bidang Pendidikan Prof H Moh Mukri menyatakan bahwa PTNU masih perlu bimbingan dan arahan, sehingga dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan PTNU.
"Kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa PTNU masih membutuhkan bimbingan dan arahan. Melalui kerja sama, kita membangun kolaborasi yang kuat, memajukan PTNU dan berkontribusi positif bagi masyarakat dan alam semesta," ucap Prof Mukri.
Sebagai informasi, Simposium PTNU adalah hajat akbar yang akan diselenggarakan Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPT PBNU) di Ballroom Mercure Ancol Jakarta pada 26-28 November mendatang. Agenda ini akan terlaksana atas kolaborasi LPT PBNU dengan Kemdikbudristek dan Kementerian Agama. Acara ini mengangkat tajuk Simposium Transformasi Digitalisasi dan Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Menuju 5.0.
Rencananya, Simposium PTNU ini dihadiri Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan ribuan rektor serta pimpinan PTNU dari seluruh Indonesia.
Melalui simposium ini, peserta akan memperoleh kesempatan berbagi pengetahuan, pengalaman dan ide-ide inovatif mengenai penerapan teknologi dalam pendidikan tinggi. Simposium dikonsep lebih dari sekadar seminar, yakni menjadi ajang silaturahim, sarana kolaborasi dan berbagi bimbingan dari perguruan tinggi lain yang lebih senior dari PTNU.