Nasional

Digelar Akhir November, Simposium Digitalisasi PTNU Bangun Sistem Akademik Berbasis Data

Rabu, 15 November 2023 | 08:00 WIB

Digelar Akhir November, Simposium Digitalisasi PTNU Bangun Sistem Akademik Berbasis Data

Ketua SC Simposium Digitalisasi PTNU Prof Dede Rosyada dan Ketua OC Simposium Digitalisasi Dr Lhutfi pada kegiatan Workshop Transformasi Digitalisasi dan Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Menuju 5.0 sekaligus Rapat Persiapan Simposium PTNU 2023 di The Sahira Hotel, Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/11/2023). (Foto: Swara NU/Rohman Dwi Aji Prabowo)

Bogor, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Kementerian Agama menggelar Workshop Transformasi Digitalisasi dan Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Menuju 5.0 di The Sahira Hotel, Bogor, Jawa Barat, Selasa-Rabu (14-15/11/2023). Kegiatan ini dilakukan sebagai persiapan kegiatan Simposium Digitalisasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang akan digelar 28 November 2023 mendatang di Jakarta. 


Dalam arahannya, Ketua Panitia Pengarah Simposium PTNU Prof Dede Rosyada mengatakan, simposium digitalisasi kampus NU didorong oleh ide besar, bagaimana menggerakkan kampus-kampus NU untuk merespons transformasi digital yang merubah segala aspek kehidupan masyarakat, tidak terkecuali sistem dan tata kelola di lembaga pendidikan tinggi. 


Prof Dede mencontohkan, digitalisasi perguruan tinggi dipraktikkan dengan membangun sistem informasi akademik berbasis data digital serta metode pembelajaran dan tata kelola kampus berbasis internet. 


“Bagaimana  menggerakkan kampus NU untuk merespons positif digitalisasi hari ini. Respons positif bentuknya apa? bentuknya rektor-rektor itu merger, membangun sistem informasi akademik basisnya data digital. Internet based manajemen, itu yang kita inginkan,” kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-2019 ini.


Prof Dede menambahkan, kegiatan simposium juga untuk mendorong agar kampus-kampus NU bisa bersinergi dan terkoneksi satu sama lain ke LPTNU. Dengan demikian, katanya, seluruh data yang ada di kampus NU bisa diakses dan dipantau dari PBNU, tanpa harus datang ke lokasi. 


Ketika penerapan sistem digital telah diterapkan, paling tidak LPTNU memiliki data yang valid tentang perguruan tinggi yang berada di bawah naungan NU. 


“Sehingga data dan informasi tentang PTNU tidak ngarang-ngarang lagi,” ujar Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Prof Dede menilai, penerapan digitalisasi kampus NU memiliki banyak nilai manfaat yang bisa membantu mempercepat kemajuan terutama dari sisi validitas data. 


Ketika seluruh aktivitas akademik dilakukan secara daring, terintegrasi dengan baik dari sisi manajemen sistem, kampus tersebut secara mudah dapat mengetahui data mahasiswa, jumlah dosen, sarana prasarana, akreditasi prodi, angka kredit prodi dan urusan administrasi sekalipun.


Prof Dede menegaskan, untuk mewujudkan digitalisasi kampus, NU tidak bisa bekerja sendiri, harus menggandeng pihak-pihak terkait, dalam hal ini Kemenag dan Kemendikbud Ristek RI. 


Sementara itu, Ketua Panitia Simposium Digitalisasi PTNU Ahmad Luthfi mengatakan, ide besar yang disampaikan Prof Dede terus dimatangkan agar bisa diterima oleh semua rektor-rektor PTNU yang akan menjadi peserta pada kegiatan tersebut. 


Menurut dia, rapat-rapat dan pertemuan terus digencarkan oleh panitia OC dan SC agar kegiatan simposium digitalisasi PTNU sukses dan menghasilkan output yang berguna bagi kemajuan kampus NU. 


“Alhamdulillah pada siang hari ini kita bisa ketemu agak komplit nih, panitia simposium digitalisasi perguruan tinggi NU. Mungkin kita akan ketemu habis ini akan dilanjutkan dengan Zoom karena waktu yang mendesak,” ujarnya. 


Dosen UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto ini menyebut bahwa kegiatan simposium digitalisasi PTNU digelar PBNU dengan dukungan dari Kemenag dan Kemendikbud Ristek RI. Bagi dia, ketika dua lembaga pemerintah itu terlibat, semakin menunjukkan bahwa gagasan yang dibangun PBNU memang berkaitan langsung dengan tugas mulia Kemenag-Kemendikbud Ristek RI dalam konteks memajukan perguruan tinggi di Indonesia. 


“Dua lembaga ini sangat luar biasa, harusnya kegiatan ini bisa berjalan lancar, insyaallah,” ucapnya. 


Sebagai informasi, kegiatan Workshop Transformasi Digitalisasi dan Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi Menuju 5.0 melibatkan panitia pengarah, panitia pelaksana, pengurus LPTNU, perwakilan Kemenag dan Kemendikbud Ristek RI. Selain membahas terkait teknis persiapan kegiatan Simposium PTNU, para peserta berdiskusi terkait bentuk digitalisasi seperti apa yang ideal diterapkan di kampus-kampus NU.