Nasional

KH Ali Mas'ud, Sesepuh Sidoarjo yang Makamnya Dekat Gelora Delta, Tak Pernah Sepi Peziarah

Ahad, 5 Februari 2023 | 15:30 WIB

KH Ali Mas'ud, Sesepuh Sidoarjo yang Makamnya Dekat Gelora Delta, Tak Pernah Sepi Peziarah

KH Ali Mas'ud Sidoarjo, beliau merupakan sesepuh Sidoarjo yang makamnya dekat dengan Stadion Gelora Delta, lokasi puncak resepsi 1 Abad NU, 7 Februari 2023. (Foto: NU Online/Suwitno)

Sidoarjo, NU Online

Salah satu tempat ziarah di Sidoarjo yang sering dikunjungi masyarakat adalah makam KH Ali Mas'ud atau Mbah Ud. Lokasinya kurang lebih 2 KM dari Gelora Delta Sidoarjo, tepatnya berada di Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.


“Tempatnya tidak pernah sepi dari para peziarah, biasanya ramainya di malam hari, kalau siang paling ada beberapa orang. Saat beliau wafat, saya baru berusia 14 tahun,” ungkap Cak Mat, salah seorang warga setempat yang ada di lokasi makam Mbah Ud, Ahad (5/2/2023).


Cak Mat mengatakan, Kiai Ali Mas'ud wafat pada 25 November 1979, mengenai kelahirannya tidak diketahui secara pasti namun diperkirakan ia lahir pada tahun 1900-an. Ayahnya adalah seorang kiai pengasuh Pesantren Sono Sidokerto, Kecamatan Kunduran, Sidoarjo.


“Ayah Mbah Ud adalah Kiai Sa’id bin Zarkasih, ibunya Nyai Hj Fatimah, beliau anak kedua dari 3 bersaudara,” ungkapnya.


Dijelaskannya, Mbah Ud dikenal dengan kiai unik, nyentrik, dan juga nyleneh. Namun demikian, ia memiliki banyak karomah. Saat masih hidup, Mbah Ud lebih banyak menghabiskan waktu di Pasar dan di tempat-tempat keramaian. 


Ketika di pasar, kata Cak Mat, Mbah Ud sering 'menggoda' sejumlah pedagang dengan mengambil uang mereka. Selanjutnya, uang itu dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. "Anehnya, uang pedagang itu tidak habis-habis, yang ada malah semakin bertambah," ungkapnya.

 

Makam KH Ali Mas'ud tidak pernah sepi peziarah. (Foto: NU Online/Suwitno)

 

Selain itu, Cak Mat juga menceritakan bahwa konon Mbah Ud pernah beberapa kali meludahi rujak atau makanan sejenis, kemudian meminta kepada orang-orang sekitar untuk memakannya.


"Anehnya, orang-orang yang makan makanan itu jadi bisa ngaji. Salah seorang yang makan makanan itu masih hidup, rumahnya di belakang makam sini," tambahnya.


Cak Mat kemudian menceritakan bahwa Mbah Ud bersahabat baik dengan Mbah Hamid Pasuruan yang dikenal sebagai waliyullah. “Ketika Mbah Ud wafat, Mbah Hamid hadir bahkan lokasi makamnya ini ditentukan oleh Mbah Hamid," pungkasnya.


Bagi warga NU yang hendak berziarah ke Makam Mbah Ud, bisa mengikuti petunjuk arah dari Google Maps.

 

Untuk berziarah ke makam-makam ulama di seluruh Indonesia, warga NU bisa memanfaatkan fitur Ziarah yang tersedia di Super App NU Online. Fitur tersebut menyediakan informasi lokasi makam ulama berbasis Google Maps dan profil ulama yang dituju.

 

Pewarta: Aiz Luthfi

Editor: Fathoni Ahmad